Rabu 03 Jul 2019 14:59 WIB

Kondisi Sudah Stabil, Risma Akhirnya Pulang dari RS

Risma pulang ke rumah setelah sembilan hari dirawat di rumah sakit

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Christiyaningsih
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melambaikan tangan saat keluar dari Graha Amerta RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (3/7/2019).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melambaikan tangan saat keluar dari Graha Amerta RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (3/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Setelah menjalani perawatan selama sembilan hari di RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akhirnya diperbolehkan pulang. Tim dokter menyatakan kondisi Risma sudah sangat baik dan stabil sehingga sudah boleh pulang.

Kini Risma tinggal melanjutkan pengobatan rawat jalan. "Terima kasih atas doanya sehingga cepet sembuh. Terima kasih," ucap Risma saat meninggalkan RSUD Dr. Soetomo, Rabu (3/7).

Baca Juga

Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita menegaskan kondisi wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan itu sudah sangat stabil. Fungsi semua organ juga diakuinya sudah sangat bagus. Tim dokter sudah memperbolehkan pulang dan bisa menjalani pemulihan di rumah.

"Sudah sangat baik, sudah sangat stabil. Pemeriksaan terakhir semuanya sangat bagus," ujar perempuan yang akrab disapa Feny tersebut.

Feny mengatakan selanjutnya Risma akan menjalani pemulihan di rumah. Pekan depan, Risma baru akan melakukan kontrol terkait perkembangan kesehatannya. "Nanti satu minggu lagi kontrol. Kita lihat minggu depan, kalau sudah berkurang ya biasanya berkurang jadi satu bulan sekali kontrolnya," kata Feny.

Feny mengungkapkan pesan-pesan yang disampaikan tim dokter kepada Risma. Di antaranya Risma diminta untuk istirahat total. Ia juga diminta tidak melakukan pekerjaan berat sampai benar-benar pulih. Risma juga diingatkan untuk jangan dulu melakukan aktivitas terlalu banyak.

"Ya kalau untuk ini sih harus istirahat, jangan terlalu bekerja berat. Untuk sementara kegiatannya jangan terlalu banyak," kata Feny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement