REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris jenderal (Sekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengungkapkan bahwa sampai saat ini PPP belum mengusulkan sejumlah nama kader yang akan diusung menjadi menteri ke presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi). Arsul menuturkan bahwa PPP tidak ingin berharap-harap dapat jatah kursi menteri.
"Kita nggak mau berharap-harap, karena biasanya kalau mengharap-harap itu nggak dapat," kata Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (1/7).
Ia menyerahkan sepenuhnya hak menentukan menteri-menteri tersebut kepada presiden. Arsul juga menjelaskan alasan partainya belum mengusulkan nama lantaran memang belum ada pembicaraan mengenai kabinet.
"Diajak bicara aja belum kok ngusulin nama, itu namanya kegeeran," ungkapnya.
Anggota komisi III DPR itu mengungkapkan, rencananya pembahasan kabinet baru akan dilakukan setelah ada pertemuan dengan ketua umum Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Selain itu PPP juga tergantung dengan kementerian apa yang akan ditawarkan presiden nantinya.
"Kalau misalnya ditawarkan pos pemberdayaan perempuan masa Arsul Sani yang diajukan," kelakar Arsul.
Sikap PPP tersebut berbeda dengan sikap yang ditunjukan PKB yang berharap memperoleh 10 posisi menteri. Bahkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dalam beberapa kesempatan menyampaikan keinginannya menduduki jabatan ketua MPR.