Senin 01 Jul 2019 13:20 WIB

Politikus Nasdem: Gerindra, PKS, PAN Sebaiknya Tetap Oposisi

Politikus Nasdem Teuku Taufiqulhadi berkaca pada dukungan PAN periode lalu.

Rep: Febrianto Adi saputro/ Red: Ratna Puspita
Politikus Partai Nasdem Teuku Taufiqulhadi
Foto: Republika/Singgih Wiryono
Politikus Partai Nasdem Teuku Taufiqulhadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Nasdem Teuku Taufiqulhadi menyarankan agar Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tetap berada di luar kubu pemerintah. Menurutnya, hal tersebut akan lebih baik bagi jalannya demokrasi Indonesia pada masa mendatang.

"Menurut saya, tidak perlu meminta atau pun diajak berada di dalam koalisi Pak Jokowi-Maruf," kata Taufiqulhadi, Senin (1/7).

Baca Juga

Taufiqulhadi mengatakan pendapatnya tersebut bukan soal apakah Nasdem setuju atau tidak jika anggota koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin bertambah. Ia mengutarakan hal tersebut untuk kepentingan bangsa dan negara.

"Kalau itu semuanya bergabung lantas pandangan masyarakat Indonesia kan tidak semuanya memilih Pak Jokowi kemarin, jadi harus ada pandangan yang berbeda," kata dia.

Berkaca pada dukungan yang diberikan PAN pada periode lalu, Taufiqulhadi menganggap partai yang dipimpin Zulkifli Hasan tersebut memberikan dukungan setengah-setengah dan terkesan tidak ikhlas. Karena itu, ia berharap agar sikap setengah-setengah tersebut tidak terulang lagi di periode pemerintahan yang akan datang.

"Kita menghitung sebagai teman tidak bisa menghitung sebagai lawan tidak bisa," ujarnya.

Ia berpedapat hal tersebut berbeda dengan PPP dan Partai Golkar yang mendukung pemerintahan Jokowi secara total. Karena itu, jika ada partai yang ingin bergabung maka harus jelas dulu sikap politiknya.

"Harus diperjelas sikapnya seperti jelasnya sikap Golkar dan PPP bergabung dulu, tetapi terlepas dari itu saya personal ini bukan pendapat koalisi, tetapi saya personal menyerukan pada partai itu untuk tetap menjadi koalisi yang baik bagi bangsa Indonesia," imbaunya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement