Senin 01 Jul 2019 07:55 WIB

PSI: Oposisi Dibutuhkan demi Kawal Demokrasi

Raja Juli menilai tak elok jika Gerindra bergabung dalam koalisi pemerintah.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Sekjen DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni.
Foto: Antara/Saiful Bahri
Sekjen DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni menanggapi rencana merapatnya Partai Gerinda ke dalam koalisi pendukung pemerintah. Ia menyatakan oposisi diperlukan demi mengawal demokrasi.

Ia merasa tidak elok jika Gerindra bergabung dalam koalisi pemerintah. Sebab peran oposisi bakal makin mengecil. Alhasil, ia khawatir ketidakadaan oposisi malah mengurangi kualitas demokrasi di Indonesia.

Baca Juga

"Oposisi yang kredibel diperlukan untuk melakukan checks and balances supaya terus-menerus mengkritisi dan mengevaluasi jalannya pemerintahan," katanya pada wartawan, Ahad (30/6).

Ia mengaku sempat mengadakan jajak pendapat di akun Twitter-nya dengan menanyakan apakah partai pengusung Prabowo-Sandi mesti bergabung dengan pemerintah atau jadi oposisi.

Hasilnya, 17 persen menyarankan partai-partai pendukung Prabowo untuk bergabung dengan koalisi Jokowi-Ma'ruf dengan ikut bagian dalam pemerintahan.

"Sedangkan 83 persen menyarankan agar partai-partai yang tergabung di BPN Prabowo-Sandi agar menjadi oposisi saja," ujar wakil sekertaris TKN Jokowi-Ma'ruf itu.

Toni merasa sepakat dengan hasil jajak pendapat yang dibuatnya sendiri. Ia meyakini kehadiran partai oposisi bisa menjadi rujukan evaluasi pemerintah.

"Meski bukan survei ilmiah, saya setuju dengan hasil jejak pendapat ini. Dalam sistem demokrasi perlu ada partai atau partai-partai yang mengambil peran sebagai oposisi," ucap aktivis Muhammadiyah tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement