REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 menangkap seorang terduga teroris berinisl BTK (42), di jalan alternatif Wonogiri-Ponorogo, Desa Pohijo, Kecamatan Sampung, Ponorogo, pada Ahad (30/6) siang, sekitar 14.30 WIB. Kapolres Ponorogo AKBP Radiant mengatakan, usai ditangkap terduga yang diketahui merupakan warga asal Klaten, Jawa Tengah, langsung dibawa ke Jakarta.
Berdasarkan keterangan seorang warga yang menyaksikan proses penangkapan, Sugiato, petugas berpakaian bebas menggunakan beberapa kendaraan roda empat dan sepeda motor, melakukan pencegatan terhadap mobil yang digunakan oleh terduga teroris. Tanpa perlawanan BTK kemudian dibekuk oleh petugas yang dilengkapi dengan senjata api.
"Ada beberapa warga yang tadi sempat mengambil gambar (foto/video) saat penggerebekan terjadi. Namun kemudian mereka didatangi petugas dan diminta untuk dihapus," kata Sugianto.
Kapolres Ponorogo AKBP Radiant membenarkan penangkapan terduga teroris di wilayahnya. Namun, kapolres tidak menjelaskan secara rinci siapa terduga yang ditangkap, karena belum mengetahui secara jelas terkait jaringan terorisme mana BTK.
"Iya benar, ada penangkapan (terduga teroris, red.). Langsung diamankan dan dibawa ke Jakarta. Lain-lainnya tidak tahu," katanya.
Namun, menurut sumber yang diperoleh awak media seperti yang dikutip dari Antara, BTK masih ada kaitan dengan kelompok Solo. Tim Densus 88 rupanya telah lama memantau pergerakan BTK. Terduga bahkan sempat dibuntuti sejak dari wilayah Desa Soco Kecamatan Slogohimo, KabupatenWonogiri sampai wilayah Kabupaten Ponorogo.
Penggerebekan akhirnya dilakukan tim Densus saat terduga teroris yang diketahui tinggal sementara (mengontrak rumah) di RT18/RW06 Perumahan Grisimay, Blok C-14, Kelurahan Mangunsuman, Siman, Ponorogoitu, sampai di jalan raya Sampung Desa Pohijo, Kecamatan Sampung dengan dibantu unit Buru Sergap Polres Ponorogo.