REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, meminta semua pihak yang bersengketa dalam pemilihan presiden mematuhi putusan Mahkamah Konstitusi yang akan dibacakan Kamis (27/6) ini.
"Putusan Mahkamah Konstitusional sifatnya final dan mengikat, karenanya GP Ansor meminta pihak yang bersengketa patuh pada hasil putusan MK sebagai landasan utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar Yaqut di Jakarta, Kamis.
GP Ansor juga mengimbau para pendukung pasangan calon agar berlaku damai dalam menyikapi keputusan MK, termasuk bagi pihak yang kalah berperkara.
"Jangan mudah terprovokasi karena kita percaya dalam memutus perkara MK akan berlaku adil berdasarkan alat bukti dan fakta persidangan. Mereka yang kalah berperkara akan tidak puas, namun dibutuhkan kedewasaan dalam menyikapi kekalahan," ujar Yaqut.
Menurut dia, keputusan sidang tentu akan tidak memuaskan bagi mereka yang kalah berperkara. Namun, semua pihak harus menerima apa pun hasilnya.
Yaqut mengatakan, kemenangan yang utama dari pemilihan umum adalah keutuhan kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Sekian bulan kita berbeda pilihan sesuai dengan keyakinan akan pilihannya. Ketika sudah diputuskan siapa yang menang saatnya kita bersatu memikirkan bangsa ini. Mari terima dengan ikhlas," kata Yaqut.
GP Ansor mengimbau kepada seluruh elemen bangsa termasuk kader GP Ansor dan Banser untuk tetap tenang, menjaga kondusivitas, serta tidak melakukan aksi kekerasan dan tindak pelanggaran hukum lainnya.
"Proses penyelesaian sengketa melalui koridor hukum memberikan pelajaran kepada kita semua untuk berdemokrasi secara sehat, memanfaatkan saluran yang semestinya serta bermartabat," kata dia.
GP Ansor, lanjut Gus Yaqut, mencermati proses persidangan di MK berlangsung dengan lancar dan tertib, menjunjung tinggi asas keberimbangan, keadilan, kejujuran serta profesionalitas dari para pihak dan majelis hakim. "Selayaknya kitab kepercayaan secara penuh kepada hakim untuk mengambil keputusan secara adil," ujarnya.
Selain itu, Ansor mengajak kepada seluruh elemen bangsa untuk kembali beraktivitas secara normal, kembali bersatu padu bekerja sama membangun negeri.
"Energi kita akan terbuang percuma jika hanya memikirkan pertarungan-pertarungan yang sudah tidak diperlukan lagi. Gelanggang kompetisi pilpres dan pileg sudah ditutup. Mari kita berpikir demi bangsa, sudahi perselisihan,” kata Yaqut.
Jika ada pihak yang masih belum puas dan terus melakukan provokasi, Ansor memiliki sikap tegas untuk melawan mereka. "Kami tidak akan menoleransi provokasi yang akan membuat bangsa ini terpecah," tutur dia.