Rabu 26 Jun 2019 12:44 WIB

Sawah di Bandung Barat Terancam Gagal Panen

Air tidak mengalir, padahal tak lama lagi sawah memasuki masa panen.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Friska Yolanda
Areal sawah retak-retak akibat kekeringan di Blok Sinarjaya, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Senin (24/6).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Areal sawah retak-retak akibat kekeringan di Blok Sinarjaya, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Senin (24/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Sejumlah lahan pertanian sawah di Kampung Sinarjaya, Desa Batujajar dan Kampung Sinarmukti, Desa Selacau, Kabupaten Bandung Barat terancam mengalami gagal panen dampak dari kemarau. Hal ini disebabkan oleh aliran air yang berada di irigasi menuju sawah mengalami kekeringan.

Berdasarkan pantauan, area sawah yang berada di pinggir jalan mengalami kekeringan dan dampaknya mengalami retak-retak. Hal itu terjadi karena air yang tidak mengalir ke sawah sehingga tanah menjadi kering. 

Salah seorang warga, Elan (60) yang tengah mencari rumput di sawah mengungkapkan musim kemarau sudah berlangsung sejak satu bulan terakhir. Akibatnya, tanah sawah menjadi retak-retak karena air tidak mengalir.

"Airnya dari saluran irigasi dari Gunung Lagadar. Airnya ada di saluran tapi nggak sampai ke sini," ujarnya, Rabu (26/6). 

Dengan melihat kondisi tersebut maka ia memastikan jika padi yang ditanam gagal dipanen. "Sudah begini mah gak bisa dipanen," ujarnya.

Menurutnya, usia padi yang ditanam kurang lebih 15 hari lagi menuju panen jika terdapat air. Dengan kondisi tersebut maka padi yang gagal dipanen dibiarkan begitu saja.

"Kalau dipaksakan dipanen sekarang juga gak akan bisa karena tidak ada isinya," ungkapnya. 

Jika sudah begitu, Elan mengatakan biasanya sawah dibiarkan oleh pemiliknya dan akan dimanfaatkan lagi pada musim tanam selanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement