REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengakui dirinya menjadi salah satu kandidat kuat ketua DPR RI. Ia menyatakan hal tersebut atas dasar perolehan suaranya yang tertinggi dalam kontestasi pileg.
"Ya kan sesuai dengan proses pemilu yang lalu juga alhamdulillah saya bisa kemudian mendapatkan suara terbanyak nasional. Ya mungkin bisa jadi salah satu calon yang kuat," kata Puan saat ditemui di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Selasa (25/6).
Kendati demikian, Puan menyebut, keputusan atas penunjukkan dirinya itu menunggu ketua umum PDIP, yang tak lain adalah ibunya sendiri, Megawati Soekarnoputri. Puan menyatakan, keputusan itu baru muncul pada September mendatang, saat masa jabatan DPR RI periode 2014-2019 berakhir.
"Baru salah satu calon yang kuat karena keputusannya akan diputuskan oleh Ibu Ketum," ujar dia.
Puan mengakui bisa saja terjadi tarik-menarik di antara sesama kader partai.Namun, ia menilai, hal itu sebagai dinamika yang biasa terjadi dalam partai politik.
"Politik itu dinamis kemudian sama-sama kader akan terjadi dinamika ya itu pastinya namanya politik dinamis, tapi dinamika itu tidak akan membuat kami tidak menjadi solid. PDI Perjuangan solid dari atas sampai bawah," kata Puan menegaskan.
Berdasarkan UU Nomor 2/2018 tentang MD3, kursi ketua DPR diberikan kepada partai politik dengan raihan suara terbanyak. Komisi Pemilihan Umum sebelumnya menetapkan PDI Perjuangan memperoleh suara terbanyak yakni 19,3 persen atau 27.053.961 suara pada Pileg 2019.
Puan memperoleh suara terbanyak pada Pemilu Legislatif 2019. Ia dipastikan lolos ke Senayan setelah mengantongi suara terbanyak, yakni 404.304 suara dari daerah pemilihan Jawa Tengah V meliputi Surakarta, Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali.