REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyampaikan pemindahan narapidana kasus korupsi KTP elektronik Setya Novanto ke Lapas Gunung Sindur Bogor masih akan dievaluasi. Pemerintah, kata dia, akan mempertimbangkan sejumlah hal termasuk masalah kesehatannya terkait hal itu.
"Akan kita lihat. Masih kita evaluasi terus. Ya tentu kan ini kita lihat kriterianya. Memang belakangan ini kesehatannya agak menurun di situ. Saya lihat dokternya sudah berkali-kali sampaikan. Ya itu konsekuensi dari suatu pelanggaran disiplin," jelas Yasonna di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (24/6).
Pemindahan Setya Novanto ke Lapas Gunung Sindur dilakukan karena lapas tersebut memiliki tingkat keamanan yang maksimum. Sehingga diharapkan Setnov tak kembali melakukan tindakan pelanggaran.
"Kalau lapas-lapas biasa kan itu masuk strap cell, kamar lobang tikus lah. Ini kan kita kasih ke lapas maksimum security lah," ujar dia.
Seperti diketahui, Setnov dipindahkan ke Lapas Gunung Sindur setelah pelesiran di salah satu toko bangunan pada pekan lalu. Setelah mendapatkan izin untuk berobat di Rumah Sakit Sentosa Bandung, ia menyempatkan diri untuk mengunjungi toko bangunan.
Sebelumnya, ia juga sempat terlihat di restoran Padang di dekat Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat saat sedang melakukan pengecekan kesehatan di rumah sakit itu.