Jumat 21 Jun 2019 23:40 WIB

Sebagian Besar Korban Pabrik Korek Api tak Terdaftar BPJS TK

Sebanyak 30 orang tewas dalam kebakaran pabrik korek api di Langkat.

Red: Nur Aini
Warga melihat lokasi kebakaran pabrik korek api di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Jumat (21/6/2019).
Foto: Antara/HO
Warga melihat lokasi kebakaran pabrik korek api di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Jumat (21/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, LANGKAT -- Hanya satu dari para pekerja yang tewas pada kebakaran pabrik mancis (pemantik api atau korek) di Jalan Tengku Amir Hamzah, Desa Sambirejo, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Jumat siang (21/6), yang terdaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Direktur Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Ketenagakerjaan Wahyu Widodo mengatakan dari laporan yang diterima, 28 yang tewas, termasuk anak-anak, dan empat selamat.

Baca Juga

"Seluruh mayat dibawa ke RS Bhayangkara Medan," kata Wahyu ketika dihubungi di Jakarta, Jumat malam (21/6).

Sejumlah 27 pekerja, dilaporkan terdaftar atas nama PT Kiat Unggul, tetapi dengan status perusahaan daftar sebagian tenaga kerja (PDSTK). Sedangkan, 25 pekerja masih akan didaftarkan ke Kantor Cabang BPJS-TK terdekat.

Dalam kasus kecelakaan kerja dan kematian, di mana perusahaan abai melindungi pekerja maka perusahaan wajib mengobati dan memberi santunan kepada ahli waris, minimal sebesar yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan, yakni 48 kali gaji bulanan plus biaya pemakaman.

Suryadi, seorang saksi yang mengantarkan korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan, mengatakan hanya empat orang pekerja yang selamat dalam peristiwa kebakaran menjelang shalat Jumat pukul 12.00 WIB tersebut. Ia mengatakan pekerja pabrik pemantik api sebagian meninggal dunia karena terjebak di dalam bangunan pabrik yang terbakar.

"Waktu kebakaran itu kondisi pintu depan (pabrik) terkunci, yang buka hanya pintu belakang, sedangkan sumber kebakaran dari arah belakang," kata Suryadi.

Semua korban diperkirakan perempuan, karena pekerjanya memang perempuan semua. Menurut data korban kebakaran yang dipajang di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, di antara perempuan-perempuan yang meninggal dunia akibat kebakaran itu ada lima anak. Korban kebakaran menurut data tersebut kebanyakan beralamat di Desa Sambirejo, serta beberapa di Desa Selayang Mancang, dan Kwala Begumit.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement