ORLANDO -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara resmi meluncurkan kampanye untuk pemilihan presiden (pilpres) AS 2020. Presiden Partai Republik tersebut melakukan kampanye perdananya di hadapan ribuan pendukung di Orlando, Florida, Selasa (18/6) malam waktu setempat.
Trump naik ke atas panggung bersama dengan istrinya, Melania Trump. Tokoh-tokoh senior Gedung Putih, termasuk Wakil Presiden AS Mike Pence dan Sekretaris Pers Sarah Sanders, juga ikut berada di atas panggung.
"Malam ini saya berdiri di depan Anda secara resmi meluncurkan kampanye saya untuk masa jabatan kedua sebagai presiden Amerika Serikat. Saya berjanji tidak akan pernah mengecewakan Anda," ujar Trump seperti dilansir BBC, Rabu (19/6).
Dalam kampanye kali ini, Trump menggunakan slogan "Keep America Great Again". Slogan baru ini disambut meriah oleh para pendukungnya. Selama pidato yang berlangsung kurang lebih 80 menit, Trump kerap mengulang tema-tema kunci dari kampanye kemenangannya pada 2016.
Salah satu yang dijanjikan Trump adalah melanjutkan tindakan keras terhadap imigran ilegal. "Kami percaya negara kami harus menjadi tempat perlindungan bagi warga negara yang taat hukum, bukan untuk orang asing yang kriminal," kata Trump kepada para pendukungnya.
Dalam pidatonya, Trump menuding Partai Demokrat berusaha melegalkan para imigran ilegal untuk meningkatkan basis pemilihan mereka. Trump menyebut Demokrat ingin menghancurkan AS melalui kebijakan tersebut. Ia pun menggambarkan lawan-lawan politiknya sebagai kelompok sayap kiri radikal yang akan membawa paham sosialisme ke negaranya.
"Pemungutan suara untuk Demokrat pada 2020 adalah pemungutan suara untuk kebangkitan sosialisme radikal dan penghancuran impian Amerika," ujar Trump.
Di hadapan ribuan pendukungnya di Amway Center Orlando, Trump mengatakan, dia telah diserang sejak hari pertama mengumumkan pencalonannya dalam Pilpres AS 2020. Trump mengaku diserang oleh media dengan berita palsu adan persoalan imigran ilegal.
Ia sempat menyinggung penyelidikan oleh penasihat khusus Robert Mueller terhadap dugaan kolusi antara dirinya dan Rusia dalam kampanye Pilpres 2016 lalu. Menurut Trump, penyelidikan tersebut merupakan berita palsu yang dapat merugikan dirinya.
Trump kemudian dengan nada lantang mengulas balik perjalanannya dan hal-hal yang telah dia lakukan selama menjadi presiden AS. Menurut Trump, kemenangan dia pada 2016 telah mengubah sejarah AS. Selama menjabat sebagai presiden, Trump mengklaim telah membuat pemerintahan menjadi lebih baik. Dia juga mengklaim telah membersihkan pemerintahan dari tindak korupsi.
Ia mengklaim telah menepati janji kampanye pada 2016, antara lain, menindak imigran ilegal dan membuka lapangan pekerjaan di AS. Pada akhir pidatonya, Trump menjanjikan sistem imigrasi baru, kesepakatan perdagangan baru, perbaikan perawatan kesehatan, dan menyediakan obat untuk menyembuhkan kanker serta penyakit berat lainnya termasuk, memberantas AIDS di AS.
Ribuan pendukung Trump telah berkumpul di Amway Center sejak Senin dini hari. Beberapa di antara mereka ada yang mendirikan tenda dan menginap di tempat tersebut. Sebagian besar pendukung Trump memakai topi berwarna merah.
"Trump telah menjadi presiden terbaik yang pernah kita miliki," ujar salah satu pendukung Trump, Ron Freitas.
Florida merupakan negara bagian dengan basis pendukung Trump yang cukup besar. Trump menang telak di Florida pada 2016.
Kampanye Trump di Orlando tak hanya diramaikan pendukung. Di dekat arena Trump berkampanye, ratusan massa anti-Trump melakukan unjuk rasa. Mereka bahkan membuat balon besar bergambar Trump yang hanya mengenakan popok.
Saat balon tersebut diterbangkan, para pengunjuk rasa bertepuk tangan dan mengabadikan momen tersebut.
Kandidat presiden dari Partai Demokrat Bernie Sanders murka dengan pidato yang disampaikan Trump. Ia membantah semua tuduhan Trump terhadap Demokrat.
"Pidato Trump penuh kebohongan dan distorsi. Semuanya hanya omong kosong," kata Sanders. Dia kemudian menyerang balik Trump karena tidak berbicara tentang keadaan darurat iklim dan pendapatan warga AS.
Salah satu petinggi Komite Nasional Demokrat Daniel Wessel turut menyerang balik Trump. Menurut dia, Trump tak memberikan janji kampanye baru bagi para pemilih. Bahkan, Trump dinilai tak menepati janji kampanyenya pada 2016.
“Biaya perawatan kesehatan terus naik, harga obat naik, dan upah tetap stagnan. Sementara, Trump akan mencoba untuk menjual kembali janji-janji yang tak ia tepati. Keluarga pekerja tahu dia tidak melakukan apa pun untuk mereka," ujar Daniel.
(ap, ed: satria kartika yudha)