Kamis 20 Jun 2019 07:49 WIB

Jaksa Jadwalkan Kembali Pemanggilan Lukman dan Khofifah

Keduanya akan jadi saksi untuk dua terdakwa kasus dugaan jual beli jabatan.

Juru bicara KPK Febri Diansyah
Foto: Republika/ Wihdan
Juru bicara KPK Febri Diansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (JPU KPK) menjadwalkan kembali pemanggilan Menteri Agama Lukman Saifuddin dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Parawansa untuk hadir sebagai saksi pada persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (26/9) pekan depan. Keduanya akan dihadirkan sebagai saksi untuk dua terdakwa Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur Haris Hasanuddin dan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Wirahadi.

"Jadi, saya dapat informasi juga dari jaksa penuntut umum hari ini sebenarnya direncanakan pemeriksaan di persidangan untuk menteri agama dan gubernur Jawa Timur. Namun, mereka mengirimkan surat tidak bisa dilakukan pemeriksaan hari ini sehingga akan dijadwalkan ulang nanti pada 26 Juni 2019," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah,di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (19/6).

Baca Juga

Karena itu, kata dia, KPK berharap keduanya dapat hadir di persidangan pada pekan depan dan memberikan keterangan sebenar-benarnya. "Kami harap tidak ada penjadwalan ulang berikutnya. Jadi, pada 26 Juni tersebut atau pada minggu depan saksi bisa hadir dan memberikan keterangan secara sebenar-benarnya dengan data yang sebenarnya di depan Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi," ucap Diansyah.

Hasanudin didakwa menyuap mantan Ketua Umum PPP yang juga anggota DPR 2014-2019 Romahurmizy alias Rommy dan Saifuddin senilai Rp 325 juta. Sedangkan Wirahadi didakwa menyuap Rommy sebesar Rp 91,4 juta.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement