Rabu 19 Jun 2019 19:36 WIB

Polda Metro Jaya Sebut 234 Anggota Polri Turut Jadi Korban

Akibat kerusuhan itu juga beberapa bangunan milik kepolisian dirusak.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Andi Nur Aminah
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono memberikan keterangan terkait kasus ledakan di Parkir Timur Senayan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (18/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono memberikan keterangan terkait kasus ledakan di Parkir Timur Senayan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya telah melakukan pendataan terkait imbas aksi unjuk rasa yang berakhir rusuh pada 21-22 Mei 2019 lalu. Dari hasil pendataan tersebut, diketahui terdapat ratusan anggota Polri yang turut menjadi korban.

"Ada korban dari polisi dan ada kerugian. Dari polisi ada 234 anggota Polri yang jadi korban dan ada kerusakan bangunan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (19/6).

Baca Juga

Argo menjelaskan, akibat kerusuhan itu beberapa bangunan milik kepolisian yang dirusak. Seperti mess Polri di Petamburan Jakarta Barat, pos polisi (pospol) sektor Sabang, sektor Cut Meutia, Jakarta Pusat, sektor Slipi Jaya dan tiga ruko yang terbakar di Petamburan, Jakarta Barat.

Selain itu, sambung Argo, ada pula mobil dari satuan Brimob yang ikut menjadi sasaran amukan massa. Puluhan mobil Brimob tercatat menjadi sasaran perusakan hingga pembakaran.

"Juga ada kendaraan (yang dirusak), yaitu ada 15 buah di asrama Petamburan, kemudian ada 29 roda empat rusak sedang dan rusak parah. Ada dua bus Brimob dibakar, dua bus Brimob dirusak, dua truk Brimob dirusak dan satu truk Rubicon Brimob dirusak, juga satu Toyota Rush dinas Brimob dirusak ini yang di daerah Palmerah," papar Argo.

Sementara itu, lanjut dia, di pospol sektor Sabang, Jakarta Pusat, terdapat empat kendaraan dinas polisi yang juga ikut dibakar. Argo menyebut, akibat kerusuhan tersebut, pihaknya telah mengamankan 447 yang diduga terlibat.

Mereka, jelas Argo, tidak hanya berasal dari DKI Jakarta, tapi juga dari berbagai daerah. Seperti, Lampung, Banten, bahnkan Aceh. Dari jumlah itu juga terdapat 35 anak di bawah umur. Ia menambahkan, hingga kini pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement