REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Sar Nasional (Basarnas) Surabaya memastikan, jumlah penumpang Kapal Layar Mesin (KLM) Arim Jaya yang tenggelam di perairan Sumenep, tepatnya di antara Pulau Sapudi dan Pulau Giliyang, Sumenep, Madura, Senin (17/6) sebanyak 61 orang. Humas Basarnas Surabaya, Tholib Vatelahan mengatakan, dari jumlah total 61 penumpang itu 39 orang dipastikan selamat.
Sementara, lanjut Tholib, 19 penumpang lainnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. "Saat ini kami masih melakukan pencarian terhadap 3 orang yang masih hilang," ujar Tholib melalui pesan singkatnya, Rabu (19/6).
Tholib menegaskan, informasi terbaru yang masuk di Posko SAR gabungan, jumlah korban dalam proses pencarian masih 3 orang. Adapun identitasnya berinisial ZI (6), perempuan, asal Gowa-gowa, Azeri (35), perempuan, asal Gowa-gowa, dan MR (8), laki-laki, asal Gowa-gowa.
Tholib membeberkan, mulanya pendataan Basarnas dari 57 orang naik menjadi 60 orang penumpang. Namun, ternyata ada tambahan satu penumpang lagi yang belum terdata karena masih dalam pencarian yakni MR (8).
"Tidak nambah sebenarnya, data satu orang (data dari Puskesmas) belum terlaporkan dalam rapat tim SAR gabungan di Polres Sumenep semalam. Pagi ini, pihak keluarga MR datang ke posko untuk mengkonfirmasinya," kata Tholib.
Tholib juga mengungkapkan, sampai saat ini tim gabungan masih terus mencari tiga penumpang KLM Arim Jaya tersebut. Pencarian, kata dia, melibatkan aparat kepolisian, tentara, hingga warga sekitar.
"Unsur-unsur SAR yang terlibat dalam pencarian para korban, yaitu Kantor Basarnas Surabaya, KN SAR 225 Widura, KN Grantin milik KPLP, Satpolair Sumenep, Polsek Dungkek, Koramil Dungkek, KSOP Sumenep, Puskesmas Dungkek, BPBD Sumenep, dan warga sekitar," kata Tholib.