Selasa 18 Jun 2019 11:53 WIB

Ondel-Ondel Turut Ramaikan Aksi Massa di Patung Kuda

Ondel-ondel dipilih karena dianggap lambang kekuatan yang memelihara keamanan.

Rep: Flori Sidebang / Red: Friska Yolanda
Massa aksi yang tergabung dalam alumni keluarga besar Universitas Indonesia (UI) di patung kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (18/6).
Foto: Republika/ Flori Sidebang
Massa aksi yang tergabung dalam alumni keluarga besar Universitas Indonesia (UI) di patung kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (18/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Massa aksi terlihat mulai berkumpul di sekitar patung kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, sekitar pukul 10.00 WIB. Massa aksi yang tergabung dalam alumni keluarga besar Universitas Indonesia (UI) menggunakan rompi berwarna kuning. 

Tampak massa aksi membawa sepasang ondel-ondel lengkap beserta pemain alat musiknya. Salah satu peserta aksi, Ayub mengatakan, alasan membawa ondel-ondel yang merupakan budaya Betawi karena representasi miniatur Indonesia. Sebab, di Jakarta, berkumpul orang-orang dari berbagai etnis, suku, dan agama. 

Baca Juga

"Kenapa dipilih ondel-ondel? Karena budaya rakyat Betawi. Karena Betawi representasi miniatur Indonesia, karena semua berkumpul di Jakarta," kata Ayub saat ditemui di lokasi, Selasa (18/6).

Ayub menuturkan, kesenian ondel-ondel juga dipilih lantaran disebut sebagai lambang kekuatan yang mampu memelihara keamanan dan ketertiban. Hal ini, kata Ayub, sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta nomor 11 tahun 2017 tentang ikon budaya betawi.

photo
Ondel-ondel turut ramaikan aksi massa di Patung Kuda.

"Menurut Pergub DKI tahun 2017, ondel-ondel perlambangan kekuatan yang mampu memelihara keamanan dan ketertiban. Sosok ondel-ondel itu tegas, berani, tegar, jujur, dan anti manipulasi," paparnya.

Ia juga menuturkan, dengan adanya dua ondel-ondel tersebut, pihaknya menyebut aksi ini sebagai Gelar Budaya Konstitusi Indonesia (GBKI), bukan aksi demo. Sebab, kata dia, saat ini seluruh Indonesia sedang fokus terhadap sidang Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU). 

"Kenapa kita pilih GBKI? Karena semua orang tertuju ke MK yang sedang bersidang untuk menyelesaikan sengketa," ucap dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement