Selasa 18 Jun 2019 06:49 WIB

Pendaki Laporkan Pemalakan di Gunung Guntur

Polisi dan TNI terus meningkatkan patroli di jalur pendakian Gunung Guntur.

Gunung Guntur
Gunung Guntur

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Sejumlah pendaki pada musim libur panjang Hari Raya Lebaran melaporkan pemalakan di jalur pendakian Gunung Guntur, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat kepada polisi setempat. Pemalakan dinilai sudah mengganggu kenyamanan wisatawan.

"Benar ada beberapa kabar yang masuk ke kita terkait adanya pendaki yang coba dipalak preman," kata Kepala Polsek Tarogong Kaler Ipda Asep Saepudin kepada wartawan di Garut, Senin (17/6).

Baca Juga

Ia menuturkan, selama libur Lebaran, Gunung Guntur ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah untuk melakukan pendakian dan berkemah menikmati keindahan alam pegunungan. Namun, wisatawan yang hendak menuju jalur pendakian gunung aktif di Garut itu merasa terganggu dengan adanya kelompok orang diduga preman kampung yang melakukan pemalakan atau meminta uang kepada para pendaki.

Keluhan pendaki itu, kata dia, langsung menjadi perhatian serius kepolisian untuk menindaklanjuti. Ternyata benar ada tindakan yang mengarah pada perbuatan pidana.

"Kami dan jajaran langsung melakukan penertiban," katanya.

Ia menyampaikan, jajarannya bersama TNI terus meningkatkan patroli di jalur pendakian Gunung Guntur untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan. Polisi memberikan peringatan dan pembinaan terhadap para pemalak itu.

Jika mereka mengulangi perbuatannya akan ditindak sesuai aturan hukum yang berlaku. "Jika berani lagi memalak maka kami tidak segan menindaknya," kata Asep.

Ia menambahkan, kawasan wisata Gunung Guntur itu saat ini masih ramai dikunjungi pendaki, meskipun tidak seramai saat libur Lebaran. Ia mengimbau seluruh pendaki selalu menjaga ketertiban dan keselamatan dan jika mengalami gangguan seperti pemalakan segera lapor ke polisi.

"Bila terjadi gangguan yang dilakukan preman segera laporkan ke kami yang berjaga di kawasan sekitar gunung," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement