Senin 17 Jun 2019 08:51 WIB

Yuk, Ikuti Keseruan Festival Sindoro Sumbing

Festival mengenalkan potensi temanggung dan Wonosobo.

Asap mengepul dari kebakaran hutan di Gunung Sindoro terlihat dari Desa Tegalrejo, Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (9/9).
Foto: Antara/Anis Efizudin
Asap mengepul dari kebakaran hutan di Gunung Sindoro terlihat dari Desa Tegalrejo, Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (9/9).

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Festival Sindoro Sumbing menampilkan seni dan budaya sekaligus memperkenalkan potensi wisata di Kabupaten Temanggung. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Temanggung Woro Andijani berharap festival ini bisa mengenalkan temanggung.

"Festival ini digelar di beberapa tempat, di desa-desa dan di pusat kota Temanggung," kata dia di Temanggung, Senin.

Baca Juga

Ia mengatakan selama ini mungkin banyak orang belum mengatahui Temanggung itu di mana. Melalui kegiatan itu, ujar dia, Temanggung paling tidak bisa dikenal oleh daerah lain.

Sejumlah agenda dalam Festival Sindoro Sumbing, sudah ada dua kegiatan yang dilaksanakan. Misalnya panggung jaranan di Alun-Alun Temanggung pada 9 Juni 2019 dan Ngopi di Papringan pada 16 Juni 2019.

Agenda selanjutnya, yakni sarasehan budaya di Dusun Lamuk Gunung, Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo pada 25 Juni 2019. Di tempat yang sama juga dilakukan lokakarya kostum jaran kepang pada 26-27 Juni 2019.

Selain itu, prakegiatan Java International Folklore (Jifolk) pada 6 Juli 2019 di Segowok Art Center, Dusun Ngadiprono, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kedu. Selanjutnya Jifolk di Alun-Alun Temanggung pada 12-14 Juli 2019. Puncak kegiatan Festival Sindoro Sumbing digelar sendratari Sindoro Sumbing pada 19-20 Juli 2019 di Lapangan Kledung Temanggung.

Melalui Jifolk dalam Festival Sindoro Sumbing yang menampilkan kekayaan budaya masyarakata dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara, kata dia, Temanggung akan bergaung ke mana-mana.

"Jifolk akan menampilkan kesenian 10 negara ASEAN, mudah-mudahan akan membuat nama Temanggung terangkat," katanya.

Ia mengatakan Festival Sindoro Sumbing yang merupakan kolaborasi Pemkab Temanggung dan Pemkab Wonosobo yang baru pertama digelar itu. Ke depan diharapkan bisa berlangsung setiap tahun.

Ia menyampaikan kegiatan itu murni dilaksanakan komunitas. Pemkab Temanggung hanya memfasilitasi acara itu, sedangkan semua kegiatan dilaksanakan oleh komunitas.

"Kegiatan yang merupakan program dari Indonesiana Kemndikbud yang juga didukung Kementerian Desa ini bahwa semua kegiatan dilaksanakan oleh komunitas sehingga memberdayakan masyarakat," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement