Ahad 16 Jun 2019 11:00 WIB

PJT II Jatiluhur Setop Distribusi Air ke Indramayu

8.400 hektare sawah terdampak akibat penyetopan distribusi air ke Indramayu.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Friska Yolanda
Tanggul Saluran Sekunder, di Desa Wanguk, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, jebol. Saat ini  PJT II Jatiluhur dan BBWS Citarum sedang memerbaiki kerusakan tersebut.
Foto: PJT Jatiluhur
Tanggul Saluran Sekunder, di Desa Wanguk, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, jebol. Saat ini PJT II Jatiluhur dan BBWS Citarum sedang memerbaiki kerusakan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Perum Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur menyetop distribusi air yang mengalir ke lima kecamatan yang ada di Kabupaten Indramayu. Penyetopan aliran air ini sebagai imbas dari jebolnya tanggul BKH 4a Saluran Sekunder (SS) Kandanghaur yang berada di Desa Wanguk, Kecamatan Anjatan, yang terjadi pada Sabtu (8/6) yang lalu. Distribusi air ini akan dihentikan sementara waktu sampai proses perbaikan selesai.

GM Wilayah 3 Jasa Tirta II, Agus Suranto, mengatakan, saat ini saluran air yang jebol itu sedang dalam tahap perbaikan. Berdasarkan hasil perhitungan gabungan antara PJT, BBWS Citarum, dan pemerintahan kecamatan setempat, perbaikan ini akan berlangsung sampai delapan hari.

"Adapun perbaikan, tanggul saluran yang jebol ini sudah dimulai sejak Rabu (12/6) kemarin," ujar Suranto, melalui siaran pers, Ahad (16/6). 

Menurut Suranto, akibat kerusakan ini, areal sawah seluas 8.400 hektare menjadi terdampak. Salah satu dampaknya, suplai airnya menjadi terganggu selama beberapa hari ke depan atau sampai proses perbaikan selesai.

Jika aliran air tidak disetop di hulu, perbaikan tanggul yang jebol ini tidak akan maksimal. Bahkan, bisa menyebabkan kerusakan yang cukup parah. Dengan demikian, pihaknya meminta kepada sejumlah pihak, terutama petani untuk tetap bersabar.

Apalagi, sambung Suranto, saat ini kerusakannya sudah meluas dan terjadi di satu lubang syphon dan satu pintu pembuang. Sehingga, slauran sekunder itu  tidak bisa mengalirkan air lebih lanjut ke wilayah hilir.

Upaya yang dilakukan pihaknya bersama BBWS Citarum, yaitu akan memasang steel sheet pile di pintu tiga yang rusak dan saluran pembuangannya. Sehingga, dibutuhkan waktu untuk mendatangkan mobilisasi sheet pile maupun memanjangkannya. 

Selain itu, upaya lainnya yakni telah menyediakan bahan antisipasi kebanjiran. Seperti, karung plastik, dolken dan kawat bronjong termasuk menyediakan satu unit excavator long arm dan satu unit dump truck. Sedangkan, konstruksi intinya akan diperbaiki oleh BBWS Citarum.

Setelah selesai dikerjakan, PJT II akan melaksanakan pekerjaan lantai beton di atas saluran yang sekarang sedang diperbaiki. Hal ini dilakukan dengan tujuan saluran akan lebih kedap untuk menahan tekanan air.

"Kami mohon maaf kepada para petani, pengguna air maupun kepada masyarakat pengguna PDAM Tirta Dharma Ayu yang sedang mengalami tidak tersedianya air di saluran. Kita berupaya ini bisa secepatnya selesai," ujarnya.

Sementara itu, Camat Kandanghaur, Iim Nurohim, mengatakan, di wilayahnya luas areal persawahan yang suplai airnya dipasok dari SS Kandanghaur, mencapai 1.000 hektare. Persawahan ini, telah ditanami padi dengan usia 1,5 sampai dua bulan. 

"Padi yang sedang tumbuh ini, sangat membutuhkan air. Karena itu, kami berharap proses perbaikan saluran air ini bisa secepatnya selesai. Jika tidak, padi kami terancam kekeringan," ujarnya kepada sejumlah media. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement