REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bandung mencatat selama bulan puasa Ramadhan jumlah kebakaran di 31 kecamatan mengalami peningkatan 28 kasus dibandingkan tahun lalu pada bulan yang sama hanya 17 kasus. Sementara sejak Januari hingga awal Juni sebanyak 114 kasus kebakaran telah terjadi.
Kepala Seksi Pemadaman dan Investigasi, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bandung, Endang Sulaeman mengatakan pada bulan puasa Ramadhan hingga Lebaran terjadi 28 kasus. Kemudian sepanjang Januari hingga Juni tercatat 114 kasus.
"Dalam sepekan saat puasa dan Lebaran ada tiga kebakaran dan enam kali penyelamatan," ujarnya, Rabu (12/6). Menurutnya, penyebab kebakaran karena faktor korsleting listrik, kompor gas, tungku api dan petasan.
Ia mengungkapkan, berdasarkan catatan masyarakat yang menjadi korban kebakaran lalai saat menggunakan peralatan tersebut. Sehingga akhirnya terjadi kecelakaan kebakaran.
"Penyebab korsleting listrik karena pemakaian alat listrik tidak sesuai standar," katanya. Selain itu, Endang mengatakan ada pula warga yang lupa mematikan kompor gas dan tungku api bekas memasak di dapur.
Meski kasus kebakaran meningkat, namun menurutnya jumlah kerugian yang diakibatkan kebakaran relatif menurun. Ia mengungkapkan, kesadaran masyarakat melaporkan kejadian kebakaran membuat api bisa segera dipadamkan.
Korban dan kerugian pun bisa diminimalkan. Dirinya menambahkan saat ini pemadam kebakaran memiliki sembilan pos yang dilengkapi armada pancar, pompa dan armada suplay. Selain itu, sembilan pos tersebut ditunjang 136 orang personel. Sedangkan kebutuhan yang masih belum terpenuhi yaitu selang, nozle untuk menjangkau kebakaran yang berada di dalam pemukiman gang dan padat.