Senin 10 Jun 2019 15:02 WIB

Pasar Jaya: Pasokan Kebutuhan Pokok DKI Belum Normal

Perpanjangan pembatasan kendaraan logistik jadi kendala pasokan ke DKI Jakarta.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Friska Yolanda
Cabai yang dijual di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (7/6).
Foto: Republika/Imas Damayanti
Cabai yang dijual di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (7/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan, kondisi pasokan kebutuhan pokok di DKI Jakarta belum normal usai Lebaran. Menurut dia, perpanjangan pembatasan kendaraan logistik atau truk menjadi salah satu kendala, mengingat kebutuhan pangan ibu kota sebagian besar dari luar daerah.

"Kondisinya belum normal, tapi hari ini pasokan barang baru mulai masuk. Kalau kita itu kan tergantung dari pasokan daerah, jadi pasar induk kemarin sih sudah mulai masuk, cuma memang traffic-nya belum ini," kata Arief di Balai Kota kepada Republika.co.id, Senin (10/6).

Baca Juga

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperpanjang pembatasan kendaraan logistik atau truk melintas di Tol Trans Jawa, ruas Semarang hingga Jakarta. Perpanjangan dilakukan sampai Rabu (12/6) ini. Sehingga, menurut dia, pasokan kebutuhan pokok belum aktif seperti hari biasanya.

Ia berharap, pekan ini distribusi barang ke Jakarta sudah mulai kembali normal. Arief menyebut, pasokan kebutuhan pokok masih ada tetapi terbatas seperti cabai dan bawang merah.

"Ada (pasokannya), tapi minim, cabe masih minim, kemudian bawang merah, yang penting-penting ini masih minim," kata Arief.

Sehingga, harganya pun mengalami kenaikan. Ia mengatakan, harga cabai bahkan menyentuh angka Rp 40 ribu per kilogram.

Sementara, untuk buah-buahan dan sayuran pasokannya normal karena masih bisa didatangkan dari Sukabumi dan Jawa Barat. Ia menjamin, kebutuhan pokok akan kembali normal usai arus balik Lebaran selesai. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement