Jumat 07 Jun 2019 23:53 WIB

Rayakan Lebaran Ini Keinginan Warga Tambakrejo yang Tergusur

Rayaka lebaran di hunian sementara ini harapan Warga Tambakrejo

Tim Psikososial Solusi Zakat ajak anak- anak Tambakrejo, yang terdampak penggusuran normalisasi sungai Banjir Kanal Timur (BKT) bergembira
Foto: dok. Solusi Zakat
Tim Psikososial Solusi Zakat ajak anak- anak Tambakrejo, yang terdampak penggusuran normalisasi sungai Banjir Kanal Timur (BKT) bergembira

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sebanyak 97 kepala keluarga (KK) warga Tambakrejo, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara yang tergusur oleh proyek normalisasi sungai Banjir Kanal Timur (BKT) merayakan hari raya Idul Fitri 1440 Hijriyah dari hunian sementara.

Mereka terpaksa harus menyambut ‘hari kemenangan’ setelah satu bulan penuh berpuasa dengan segala kesederhanaan, setelah  hunian mereka di wilayah RT 05/ RW 06 tergusur, pada 9 Mei 2019 yang lalu.

Baca Juga

Ketua RT 05/ RW 06 Kelurahan Tanjun Mas, Rohmadi mengungkapkan, hari raya Idul Fitri merupakan saat yang paling dinantikan, terutama oleh umat muslim di seluruh dunia, termasuk warga Kampung Tambakrejo.

Namun pada Idul Fitri kali ini, mereka terpaksa merayakannya dengan penuh kesedeerhanaan di bedeng huntara yang telah disiapkan untuk menampung warga, setelah penggusuran dilakukan.

Sebagai pemangku lingkungan, ia menyampaikan warga Tambakrejo mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu baik atas nama lembaga maupun individu baik berupa tenaga, pikiran maupun material.

“Semua sangat membantu meringankan beban warga kami, warga Tambakrejo dalam memperjuangan ruang hidup dan penghidupannya,” jelas Rohmadi, melalui keterangan rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (7/6).

Ia juga mengatakan, warga Tambakrejo akan bertahan di huntara yang terletak tidak jauh dari kampung Tambakrejo sampai dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menepati janjinya, membangun rumah deret yang dekat dengan laut bagi warga yang tergusur.

Oleh karena itu, warga Tambakrejo meminta semua pihak agar ikut mengawal proses- proses, terkait apa yang telah dijanjikan oleh Pemkot Semarang untuk warga yang telah tergusur oleh proyek normalisasi sungai BKT ini.

Sehingga apa yang menjadi komitmen Pemkot Semarang tersebut tidak hanya sebatas janji yang tidak pernah terpenuhi. Karena warga menginginkan apa yang telah dijanjikan, segera dilaksanakan oleh Pemkot Semarang.

“Yang kami minta Pemkot juga memperhatikan dan memehuni hak- hak warga Tambakrejo selama berada di huntara seperti sekarang ini,” tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement