REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengimbau kepada para pemudik yang akan balik dari kampung halaman agar tak membawa kerabat yang tidak memiliki keahlian. Hal itu guna mencegah meningkatnya beban lingkungan dan sosial di Kota Bekasi.
"Waktu saya melepas warga saat program mudik gratis, saya sudah mengimbau kepada mereka agar tidak membawa beban terhadap sosial masyarakat yang ada," ucap Rahmat Effendi, Jumat (7/6).
Rahmat mengatakan, pada dasarnya tidak alasan ataupun aturan hukum yang melarang warga negara untuk bermukim di suatu kabupaten ataupun kota. Namun, sambung dia, setiap daerah memilik kararteristik yang berbeda-beda, seperti tingakat kepadatan penduduk.
"Kota kita ini kepadatannya sudah hampir 17.000 jiwa per kilometer," ucap Rahmat Effendi yang akrab disapa Pepen itu.
Karena itu, ia meminta para pemudik, yang tetap ingin membawa kerabatnya, agar hanya membawa kerabat yang siap bekerja. "Punya kemampuan dan skill, agar tidak menjadi beban lingkungan beban sosial di kota," ujar Pepen.
Menurut Pepen, jika yang datang tak memiliki keterampilan maka akhirnya akan menjadi beban kota. Lantaran semakin meningkatnya kepadatan dan juga menambah angka pengangguran yang saat ini sudah sebanyak 150 ribu jiwa.
Sebagai wilayah penyangga Ibu Kota Jakarta, kota yang dipimpin Pepen memang memiliki sejumlah daya tarik bagi pendatang yang ingin mengadu nasib mereka. Tercatat ada tiga kawasan industri di Kota Bekasi, yakni Kawasan Wahab Affan di Jalan Sultan Agung, Kawasan Kaliabang di Pondokungu, dan Kawasan Narogong di Bantargebang.