REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengungkap pertemuannya dengan calon presiden Prabowo Subianto pada Kamis (23/5) pekan lalu. JK menyebut, dalam pertemuan itu Prabowo berkomitmen ingin menempuh gugatan hasil Pemilu secara konstitusional melalui Mahkamah Konstitusi (MK).
Karenanya, JK mengungkap, Prabowo saat itu juga meminta pendukungnya untuk menghentikan aksi massa. Saat itu diketahui, sekelompok massa menggelar aksi massa menanggapi hasil Pemilu di beberapa titik di Jakarta.
"Dalam pertemuan itu Prabowo tentu ingin menjalankan proses konstitusional. Karena itu waktu saya ketemu, di depan saya, beliau menelepon semua orang lainnya untuk menghentikan semua aksi massa," ujar JK saat diwawancarai wartawan di rumah dinas Wapres, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Selasa (4/6).
"Dia perintahkan untuk menghentikan semua aksi massa. Dan akan menjalani proses konstitusi yang baik," kata JK lagi.
Namun demikian, JK tetap mengusahakan rencana pertemuan Prabowo Subianto dengan Joko Widodo seusai lebaran Idul Fitri. Sebab, pertemuan kedua tokoh tersebut begitu diharapkan untuk meredam kondisi politik terakhir.
"Pasti mungkin. Nanti lagi diusahakan. Karena kemarin kan beliau ke luar negeri," kata JK.
Sebelumnya JK dan Prabowo dikabarkan bertemu pada Kamis (23/5) pekan lalu. Prabowo dan JK disebut bertemu pada Kamis sore, sebelum JK menghadiri acara peringatan Nuzulul Quran dan buka puasa bersama di Kantor PBNU, Jakarta.
Namun, saat itu, JK yang disinggung kebenaran pertemuan tersebut, tidak membantah maupun membenarkannnya. "Ya pokoknya banyak tokohlah, banyak tokoh," ujarnya.
Sebelumnya, JK berjanji akan mengupayakan pertemuan sejumlah tokoh untuk menenangkan situasi politik saat ini. JK juga tak mengecualikan Prabowo Subianto sebagai tokoh yang akan diajak berdialog.
"Secepatnya, secepatnya, saya lagi usahakan untuk ada pertemuan pertemuan tokoh-tokoh," ujar JK saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (22/5).