REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Serka F, anggota TNI-AD yang diduga pelaku penembakan di Distrik Fayit, Kabupaten Asmat, saat ini ditahan di Pomdam XVII Cenderawasih di Jayapura.
Kapendam XVII Cenderawasih Kol Inf Muhamad Aidi di Jayapura, Senin mengatakan, penahanan Serka F ke Jayapura untuk memudahkan pemeriksaan yang dilakukan penyidik.
Sampai saat ini belum diketahui dengan pasti asal peluru yang mengenai lima korban, empat di antaranya meninggal dunia.
Dari keterangan sementara terungkap Serka F mengaku menembak tiga kali saat terpojok setelah massa mengejarnya dengan membawa aneka senjata tradisional seperti parang dan panah.
"Saat tersudut itulah Serka F kembali mengeluarkan tembakan dan kemudian diamankan masyarakat dengan menyembunyikannya di dalam kamar," kata Aidi, Senin (3/6).
Dari laporan yang diterima insiden itu berawal dari aksi demo sekitar 300-an massa yang dipimpin JK, calon anggota legislatif tidak terpilih dalam pileg April lalu.
Aksi demo yang diwarnai dengan perusakan rumah warga di samping kantor Distrik Fayit itu dicoba dibubarkan oleh Serka F dengan memberikan tembakan peringatan. Namun tembakan itu tidak diindahkan, bahkan massa marah hingga mengejar Serka F, jelas Aidi.
Mantan Wasintel Kodam XVII Cenderawasih mengaku empat korban yang meninggal dalam insiden itu sudah dimakamkan di kampung masing-masing, sedangkan seorang lainnya yang mengalami luka tembak saat ini dirawat di RS Bhayangkara di Jayapura.
"Korban Jhon yang juga turut serta dalam aksi demo yang berakhir dengan kerusuhan itu kondisinya saat ini stabil dan dalam pemulihan di RS Bhayangkara di Jayapura," jelas Aidi.
Empat warga yang meninggal akibat tertembak yakni Xaverius Sai (40 th), Nikolaus Tupa (38 th), Matias Amunep (16 th) dan Frederikus Inepi (35 th).