REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan almarhumah istri, Ani Yudhoyono adalah yang selalu berprasangka baik kepada semua orang. Kendati demikian istrinya masih sering mendapatkan perundungan dan perlakuan tidak menyenangkan dari orang lain.
Namun, karena Ani, kata SBY, adalah sosok yang kuat, sehingga ia tahan dengan apaun yang menimpanya. Selain itu, ia menambahkan, ketangguhan dari Ani terlihat dari perjuangan melawan penyakitnya selama empat bulan terakhir. SBY mengatakan Ani sangat mengerti jika penyakitnya adalah yang ganas namun ia tetap semangat untuk melawannya.
“Pada tanggal 31 sebetulnya tekanannya sudah sangat berat. Dari statistik, indikator yang ada di layar monitor sebagian mengatakan she could not survive, soon she will pass away. itu menurut sejumlah perawat dan petugas medis. Tetapi ibu Ani masih berusaha bertahan selama 24 jam kemudian. Perawat mengatakan, She Is Really strong woman,”ujarnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah datang dalam pemakaman istrinya dan meminta doa agar istrinya tenang dan diterima disisiNya. “semoga kami diberikan ketabahan dan keikhlasan untuk melepas kepergian Ibu Ani. Dan insyaallah apa yang diimpikan Ibu Ani akan kami wujudkan,” tutupnya.
Sebelumnya, Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono meninggal dunia di National University (NUH) pada Sabtu (1/6) siang. Setelah empat bulan menjalani perawatan di rumah sakit tersebut. Jenazah Ani Yudhoyono telah dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Ahad (6/2)