Jumat 07 Jun 2019 02:50 WIB

Gunung Kidul Larang Pedagang Naikkan Harga tak Wajar

Gunung Kidul menyurati pedagang agar tidak menaikkan harga di atas kewajaran.

Red: Nur Aini
Sejumlah wisatawan bermain air di Pantai Nglambor di Tepus, Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta, Sabtu (19/11).
Foto: ANTARA
Sejumlah wisatawan bermain air di Pantai Nglambor di Tepus, Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta, Sabtu (19/11).

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengingatkan para pedagang di berbagai objek wisata agar tidak memanfaatkan situasi libur Lebaran untuk meraup keuntungan dengan menaikkan harga barang jualannya di atas kewajaran. Hal itu supaya tidak merusak citra pariwisata di wilayah itu.

"Kami sudah layangkan surat agar mereka (pedagang) tidak aji mumpung. Pedagang harus memasang daftar harga yang jelas pada barang yang dijual," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul Asti Wijayanti di Gunung Kidul, belum lama ini.

Baca Juga

Ia mengatakan daftar harga yang dipajang, akan memudahkan wisatawan membeli barang yang diinginkan. Adanya sejumlah kasus yang biasanya pedagang lakukan dengan mematok harga tidak wajar.

"Dengan kejelasan daftar harga wisatawan bisa melihat langsung. Harapannya perdagangan agar tidak nuthuk (mematok tinggi) harga barang," katanya.

Selain hal itu, pihaknya akan melakukan pengawasan pos retribusi menyusul adanya kasus pemungutan retribusi lebih dari sekali di lokasi objek wisata. Ia mengaku belum bisa menyelesaikan masalah tersebut. Namun, pihaknya akan melibatkan kelompok sadar wisata (pokdarwis) dalam menarik retribusi.

"Belum ada titik temu dengan kelompok pariwisata untuk menyelesaikan masalah itu. Kita usahakan setelah Lebaran tak ada tarikan (pemungutan) retribusi lagi (di lokasi yang bermasalah)," kata dia.

Ia berharap, aktivitas libur wisatawan di berbagai objek wisata Gunung Kidul bisa berjalan baik. Pemerintah setempat tidak menyediakan agenda khusus menyambut wisatawan, akan tetapi setidaknya akan ada hiburan berupa pentas kesenian tradisional di kawasan wisata pantai.

"Istilahnya biar wisatawan bisa merasa dihargai," kata dia.

Dispar Gunung Kidul menargetkan kunjungan 172 ribu wisatawan pada libur Lebaran 2019. Dari jumlah itu, diharapkan bisa mendulang pendapatan asli daerah (PAD) Rp 1,3 miliar. Target tersebut lebih rendah dari capaian tahun sebelumnya, yakni 430 ribu kunjungan wisatawan dengan PAD Rp 3,4 miliar.

"Tapi fokus kami akan membuat wisatawan bisa nyaman berwisata dan lalu lintas perjalanan bisa lancar. Kami sudah koordinasi dengan menurunkan petugas bersama Dinas Perhubungan, kepolisian, TNI, SAR, hingga petugas di tingkat kecamatan dan desa," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement