Kamis 06 Jun 2019 02:20 WIB

Harga Tiket Pesawat Mahal, Padang Tetap Harap Wisatawan Naik

Pemudik ke Sumbar diprediksi tetap tinggi karena banyak yang lewat jalur darat.

Rep: Febrian Fachri / Red: Nur Aini
Foto udara perahu nelayan berada di dekat batu pemecah ombak di Pantai Padang, Sumatera Barat, Kamis (4/4/2019).
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Foto udara perahu nelayan berada di dekat batu pemecah ombak di Pantai Padang, Sumatera Barat, Kamis (4/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit berharap kunjungan wisatawan di Sumbar meningkat pada momentum musim mudik Lebaran Idul Fitri ini. Nasrul menyebut walau harga tiket pesawat mahal sejak akhir tahun lalu terlebih pada musim mudik ini, jumlah perantau yang pulang kampung ke Sumbar tetap tinggi karena juga banyak yang mudik lewat jalur darat. 

"Sekarang tidak terkonsentrasi di pesawat. Lebih merata karena bus-bus juga bagus dan memadai," kata Nasrul, belum lama ini.

Baca Juga

Sebelumnya, Nasrul memantau perkembangan arus mudik ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Ia mendapati fakta tiket dari Jakarta menuju Padang memang mahal mengingat tiket untuk sampai tanggal 8 Juni sudah penuh. Jadinya pemudik yang belum kebagian tiket harus membeli tiket pesawat yang harus transit lebih dahulu ke kota lain. Sehingga, pemesan harus membayar seharga dua penerbangan untuk ke Padang. 

Tapi untuk tiket dari Padang ke kota lain seperti ke Jakarta, kata Nasrul, masih dalam batas normal. Seperti tarif pesawat Garuda dari Padang ke Jakarta masih sekitar Rp 1.400.000. 

"Yang mahal untuk pulang ke Padang. Kalau dari Padang ke Jakarta masih normal," ujar Nasrul.

Namun, secara keseluruhan dibandingkan tahun lalu jumlah pemudik lewat jalur udara menuju Sumbar jauh menurun. Rata-rata penurunan adalah 30 persen. Tapi hari terakhir catatan BIM ada 9.700 penumpang. Nasrul memprediksi beberapa hari ke depan akan mencapai 10 ribu penumpang setiap hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement