Rabu 05 Jun 2019 05:54 WIB

Pengelola Destinasi Wisata Harus Tata Parkir Agak tak Macet

Kemacetan parah bisa merusak mood wisatawan saat libur Lebaran 2019.

Mobil parkir di tempat parkir area (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Mobil parkir di tempat parkir area (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pengelola destinasi wisata diminta untuk melakukan penataan lokasi parkir kendaraan. Hal ini agar tidak terjadi kemacetan parah yang bisa merusak mood wisatawan saat libur Lebaran 2019.

"Sejak sekarang pengelola sudah harus menetapkan lokasi parkir. Jangan nanti saat kunjungan membludak, semua baru dipikirkan," ujar Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Barat, Oni Yulfian di Padang, Jumat (31/5) lalu.

Baca Juga

Sejumlah destinasi wisata di Sumbar diperkirakan akan menjadi tujuan favorit bagi wisatawan pada libur Lebaran ini. Di antaranya Kawasan Mandeh, Pantai Padang, Pantai Pariaman, destinasi di Padangpanjang, Bukittinggi, Istano Pagaruyung dan Harau.

Beberapa destinasi itu selama ini agak keteteran dalam pengelolaan parkir karena sempitnya lahan. Perlu ada solusi agar wisatawan bisa merasa nyaman saat datang ke destinasi tanpa harus pusing memikirkan tempat parkir.

Pengalaman di Kawasan Mandeh saat BRI Mandeh Run beberapa waktu lalu misalnya, pengaturan parkir kendaraan masih kurang maksimal. Kendaraan dibiarkan parkir pada dua sisi badan jalan.

Akibatnya saat mobil berselisih, tidak ada ruang untuk menghindar sehingga kemacetan parah terjadi. "Itu harus menjadi pelajaran untuk pengaturan parkir saat libur lebaran nanti," ujarnya.

Oni Yulfian memprediksi jumlah wisatawan yang datang ke berbagai destinasi di daerah itu pada libur Lebaran 2019 lebih banyak dari tahun 2018. "Tahun lalu ada 1,5 juta orang. Tahun ini bisa lebih banyak," katanya.

Sumbar memiliki potensi pariwisata yang lengkap mulai dari dasar laut hingga puncak gunung. Kuliner dan seni budaya juga sangat mendukung untuk sektor itu sehingga pemerintah daerah menjadikan pariwisata sebagai andalan untuk meningkatkan pendapatan daerah.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement