Jumat 31 May 2019 18:46 WIB

Wiranto Respons Keraguan Menhan Soal Upaya Pembunuhan Tokoh

Kapolri sebelumnya mengungkap ada empat tokoh yang menjadi target pembunuhan.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Andri Saubani
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menjawab pertanyaan wartawan di Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (31/5/2019).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menjawab pertanyaan wartawan di Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (31/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto menanggapi pernyataan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu yang meragukan adanya rencana pembunuhan terhadap sejumlah tokoh nasional. Wiranto mengatakan agar tak ada spekulasi terkait kasus yang tengah diselidiki oleh kepolisian tersebut.

Ia berharap setiap pihak menunggu proses hukum dan penyelidikan yang sedang berjalan. “Ini kan proses hukum jalan ya, jadi nggak usah kita berspekulasi," kata Wiranto di Gedung Kemenko Polhukam, Jumat (31/5).

Baca Juga

Menurut Wiranto, tokoh mana pun boleh menilai, namun jangan berspekulasi karena proses hukum sudah berjalan. Ia meminta semua pihak menunggu proses hukum mulai dari analisis hukum, alur berita acara pemeriksaan, alur pembuktian, hingga nanti diketahui ujung dari proses hukum itu.

"Masyarakat akan tahu, nggak usah kita berspekulasi ini dan itu dan sebagainya. Soal komentar komentar lain biarkan sajalah nanti kita buktikan hukum,” kata Wiranto.

Sebelumnya, Ryamizard meragukan pengakuan para tersangka yang berencana melakukan pembunuhan terhadap sejumlah tokoh nasional. Dalam keterangan yang disampaikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, tokoh yang menjadi sasaran pembunuhan tersebut yakni Menkopolhukam Wiranto, Kepala BIN, Budi Gunawan, Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan dan Staf Khusus Presiden Gories Mere.

Menurut Ryamizard hal pernyataan para tersangka yang telah ditangkap oleh Polisi hanya sebuah gertakan. 

“Kalau katanya mau membunuh pejabat-pejabat, saya rasa jauhlah. Enggak begitu. Saya juga sikap begini, ‘Entar gua gampar lu’ sampai berapa puluh tahun enggak ada yang saya gampar kok,” kata Ryamizard beberapa waktu lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement