REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan bantuan berupa bahan bangunan rumah (BBR) senilai lebih dari Rp 2 miliar. Bantuan itu disalurkan kepada korban kebakaran di Kelurahan Krukut, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, Selasa (28/5).
"Alhamdulillah setelah melalui proses pendataan, verifikasi dan validasi maka hari ini warga Krukut sudah dapat menerima bantuan bahan bangunan rumah," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat seperti dikutip keterangan yang diterima Republika.co.id, Selasa (28/5).
Kebakaran itu sendiri terjadi pada 26 Februari 2019 dan 17 Maret 2019 lalu. Bencana tersebut mengakibatkan 240 unit rumah mengalami kerusakan.
Di antaranya, sebanyak 39 rumah mengalami rusak ringan, 15 rumah rusak sedang, dan 186 rumah rusak berat.
Sebelum penyerahan bantuan ini, menurut Harry, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita telah mengunjungi lokasi kebakaran pada awal Maret lalu. Mensos memerintahkan segera melakukan perbaikan dan pembangunan kembali rumah rusak.
Harry menambahkan, bantuan diberikan secara non tunai sehingga bantuan yang diberikan dapat tepat jumlah, tepat jumlah, tepat administrasi, tepat waktu. "Kali ini kami bekerja sama dengan Bank Mandiri sebagai bank penyalur," katanya.
Ia menjelaskan besarnya bantuan uang yang diberikan melalui rekening para korban yang ada di Bank Mandiri berdasarkan tingkat kerusakan dari rumah. Untuk Rumah yang mengalami kerusakan ringan akan mendapat bantuan sebesar Rp 2,5 juta. Pemilik rumah yang mengalami kerusakan sedang mendapat bantuan Rp 5 juta. Adapun pemilik rumah yang alami kerusakan berat mendapat bantuan Rp 10 juta.
"Total keseluruhan bantuan adalah Rp 2.032.500.000," ujarnya.
Setelah menyampaikan sambutan dan menyerahkan bantuan, Harry meninjau langsung proses pencairan bantuan di ATM Mobile Bank Mandiri.
Sementara itu salah satu penerima bantuan, Sri Hariyati (59 tahun) mengaku sangat bersyukur mendapat bantuan bahan bangunan rumah. Perempuan yang tinggal di Krukut sejak tahun 1943 ini mengaku sangat terpukul karena rumahnya hangus terbakar tak bersisa.
Bantuan sebesar Rp 10 juta menurut Sri sangat bermanfaat untuk membangun kembali rumahnya. Kemudian sisa uangnya untuk modal berdagang gado-gado seperti sebelumnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada tim verifikasi dan validasi yang datang menemuinya saat masih tinggal di tenda pengungsian. Saat itu ia dibantu dan didata oleh petugas hingga akhirnya ia menerima bantuan bahan bangunan rumah.
"Yang penting sekarang saya tidak kehujanan dan tidak kepanasan lagi. Alhamdulillah," tutur ibu tiga anak ini.