REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Massa mulai berdatangan di sekitar gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia (RI), di Jakarta Pusat, Jumat, sebagai bentuk aksi menuntut kejujuran dalam Pemilu 2019. Rombongan massa tersebut datang bergerombol dari arah Monas.
Mereka mengaku berasal dari pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden. Massa datang membawa berbagai atribut seperti Bendera Merah Putih, bendera ormas bertuliskan GMPK, dan bendera tauhid.
Pada saat kedatangannya, mereka meneriakkan orasinya melalui pengeras suara di atas mobil. Selain itu, lagu Indonesia Raya juga sempat dinyanyikan.
Selain massa dari arah Monas, raturan massa yang datang dari arah Jalan Agus Salim juga terkonsentrasi di depan Sarinah. Sementara itu, aparat keamanan siap siaga untuk berjaga-jaga di tengah-tengah massa dan di sekitar kantor Bawaslu RI.
Personel Kepolisian Republik Indonesia (Polri) beserta TNI dan aparat gabungan lainnya memperketat pengamanan di kantor Bawaslu RI dengan memasang barikade kawat berduri.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga dijadwalkan menyampaikan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) Jumat (24/5) malam nanti. Juru Bicara (Jubir) Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Andre Rosiade membenarkan hal tersebut.
"Saya ingin sampaikan pukul 20.30 tim BPN akan menyampaikan gugatan ke MK," kata Andre kepada wartawan di sekitar kediaman Prabowo, di Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta.