REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Syura FPI, Habib Muhsin Ahmad Alatas mengimbau kepada massa FPI untuk tidak turun pada ajakan aksi Jumat (24/5), yang disampaikan melalui pesan berantai WhatssApp. Habib Muhsin mengatakan hari ini mungkin tetap ada aksi namun komponen lain, bukan melibatkan FPI.
"Hari ini mungkin ada aksi tapi komponen lain, kalau tidak salah informasinya komponen pribumi bersatu. Dan FPI tidak ikut, dan Pak Prabowo juga tidak ikut kabarnya," kata Habib Muhsin kepada wartawan, Jumat (24/5).
Habib Muhsin beralasan, untuk sementara FPI tidak akan turun. Karena sejak aksi pada 21 Mei lalu, ia mencium ada upaya indikasi pihak yang ingin menyusup ke massa FPI dan membuat rusuh. Karena itu ia mengimbau kepada massa FPI, untuk hari ini sementara tidak dulu turun aksi.
"(Kalau turun) bisa saja nanti orang-orang nyusup pakai atribut FPI, nanti rusuh lari ke Petamburan lagi supaya dikejar polisi," ujarnya.
Ia tidak mau kejadian seperti pada Selasa (21/5) malam terjadi lagi, ketika massa sudah damai dan pulang pamit. Kemudian muncul sekelompok orang yang menyerbu asrama Brimob dan lari ke Petamburan.
Padahal warga di Petamburan sudah shalat dan ngaji, tapi kemudian diserang. Artinya memang ada niat pihak lain ingin menyusup ke FPI.
Karena itu ia mengimbau kepada anggota FPI harus tetap waspada. "Perjuangan belum selesai, kita akan tetap melawan ketidakadilan dan kesewenang-wenangan. Akan tetapi hari ini Jumat (24/5) kami tidak turun," tegasnya.
Sebelumnya muncul pesan berantai melalui WhatssApp terkait ajakan aksi pada Jumat (24/5) pukul 14.00 setelah shalat Jumat. Dalam pesan aksi itu, disebut Prabowo dan Sandiaga akan ikut turun memimpin bersama massa dari Masjid Al Azhar setelah shalat Jumat.
Dalam pesan berantai itu juga disebutkan juga FPI akan ikut turun bersama para Jawara Betawi. Namun Habib Muhsin menegaskan FPI tidak akan turun atau bergabung dalam aksi pada Jumat (24/5) siang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
