Rabu 22 May 2019 22:49 WIB

PDAM Depok Komit Turunkan Tingkat Kehilangan Air

Masalah tingkat kehilangan air ini merupakan masalah yang ditemui di setiap PDAM.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Pipa PDAM (ilustrasi)
Foto: Wordpress
Pipa PDAM (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Asasta Kota Depok komit dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk terus melakukan berbagai upaya untuk menurunkan tingkat kehilangan air atau Non Revenue Water (NRW). Salah satunya, menggelar sosialisasi NRW dengan menggandeng United States Agency for International Development (USAID).

“Masalah NRW ini merupakan masalah yang ditemui di setiap PDAM. Kehilangan air, dapat diartikan sebagai perbedaan yang tercatat atau selisih antara air yang diproduksi dan masuk sistem, dengan jumlah air yang tercatat pada meter pelanggan,” ujar Ketua Pokja Sanitasi Kota Depok, Hardiono, pada kegiatan Sosialisasi Program NRW dan Capacity Building PDAM Tirta Asasta Kota Depok, di Balai Kota Depok, Rabu (22/5).

Baca Juga

Hardiono yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok mengatakan, hilangnya air dapat terjadi, tanpa dipergunakan atau tidak tercatatnya penggunaan air karena berbagai sebab. Pengendalian NRW, kata dia, akan memberikan pengaruh yang nyata dalam peningkatan kinerja perusahaan dan dari sisi aspek operasional maupun finansial.

"PDAM Kota Depok dalam programnya, telah menetapkan NRW menjadi salah satu prioritas, selain program pengembangan untuk meningkatkan pertumbuhan pelanggan. Serta memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggan," jelas dia.

Direktur Utama PDAM Tirta Asasta, M Olik Abdul Holik mengatakan, pihaknya siap bersinergi dalam program NRW dan Capacity Building. Dia juga meminta peran serta pemerintah dan unit terkait (stakeholder) untuk terus mengajak masyarakat menggunakan air PDAM.

"Mudah-mudahan dengan berjalannya program NRW ini, target penekanan kehilangan air sebesar lima hingga 7,5 persen dapat tercapai," lata Olik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement