Rabu 22 May 2019 17:49 WIB

Aksi Massa Rusuh, BPN tak Merasa Harus Bertanggung Jawab

Dahnil mengatakan yang harus bertanggung jawab adalah pihak yang memprovokasi.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andri Saubani
Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Dahnil Azhar Simanjuntak.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Dahnil Azhar Simanjuntak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak menganggap pihaknya tak perlu merasa bertanggung jawab atas kerusuhan massa Aksi 22 Mei dengan aparat. Dahnil mengatakan yang harus bertanggung jawab adalah pihak-pihak yang melakukan provokasi.

"Yang bertanggung jawab adalah tentu mereka-mereka yang lakukan provokasi, mereka yang lakukan kekerasan," ujar Dahnil di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (22/5).

Baca Juga

Dahnil mengungkapkan bahwa dari awal Prabowo menegaskan bahwa dirinya memilih jalur konstitusional. Selain itu Dahnil menambahkan, Prabowo juga mendukung aksi yang damai.

Ia menghimbau kepada semua pihak, khususnya aparat kepolisian untuk menahan diri tidak menggunakan untuk menangani massa. Ia juga berpesan agar massa yang demo juga tidak melakukan memprovokasi.

"Dan netizen juga kami imbau untuk tidak lakukan kekerasan verbal yang sekrg berkembang jadi kami berharap semua pihak saat ini harus menahan diri baik itu bentuk kekerasan fisik maupun kekerasan verbal," ujarnya.

Dewan Pengarah BPN Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon menilai sejak dari awal Prabowo telah mengimbau massa aksi 22 Mei untuk melakukan aksi secara damai dan sesuai dengan konstitusi.  "Dari awal Prabowo imbau semua aksi dijalankan dengan damai dan konstitusional, tidak ada pengrusakan bahkan sampah-sampah pun kalau bisa dikumpulkan kembali seperti yang selama ini ditunjukan lah di aksi-aksi massa 212 dan lain-lain," kata Fadli di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Rabu (22/5).

Wakil ketua DPR itu mengaku belum mengetahui pasti terkait apa yang akan dilakukan Prabowo pascakerusuhan di sekitar Gedung Bawaslu, Thamrin, Jakarta. Prabowo juga sebelumnya telah menyampaikan kepada para pendukungnya untuk tidak terprovokasi dari pihak manapun. Hal itu untuk menghindari situasi yang tidak diinginkan terjadi.

Fadli juga belum bisa memastikan apakah Prabowo akan datang ke Bawaslu untuk mengimbau massanya agar tenang. Wakil ketua umum Partai Gerindra itu juga mengaku telah mendatangi langsung lokasi kerusuhan untuk mengimbau massa agar tidak rusuh.

"Tadi juga saya minta pada masyarakat di sana juga untuk tenang. Jangan grasak-grusuk, ya calm down lah," imbaunya.

Sebelumnya, Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik meminta Prabowo dan Jokowi bertanggungjawab mengembalikan situasi agar kembali kondusif. Ia pun menagih komitmen Prabowo yang menyatakan tidak akan melalui jalur kekerasan dan diharapkan mau keluar untuk mengendalikan massa pendukungnya.

"Polarisasi ekstrem ini harus diakhiri, anda berdua pak @Jokowi dan pak @prabowo pemeran utama dalam episode politik ini, yang gaduh dan meminta korban," cicitnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement