REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istana Kepresidenan mengaku sudah memprediksi situasi semakin 'memanas' menyusul aksi massa pada sejak Selasa (21/5) petang. Kepala Staf Presiden Moeldoko menjelaskan, pihaknya juga sudah memperkirakan pergerakan massa untuk menyerang fasilitas kepolisian, militer, ataupun pemerintahan.
"Rencana dari mereka untuk menyerang instalasi kepolisian dan instalasi militer atau bukan militer. Instalasi kepolisian dan anggota kepolisian sudah terbukti. Dari tadi pagi, menyerang asrama brimob dan saat ini di Gambir juga didatangi oleh kelompok pendemo," jelas Moeldoko di kantornya, Rabu (22/5).
Bangkai bus Brimob yang terbakar di area Kompleks Asrama Brimob Petamburan, Jakarta, Rabu (22/5).
Meski begitu, Moeldoko memastikan seluruh aparat kepolisian dan TNI sudah siap meredam perkembangan situasi di lapangan. Mantan Panglima TNI ini juga menyampaikan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Menko Polhukam untuk menyisir kelompok mana yang terbukti 'mendompleng' momen aksi massa 22 Mei ini.
"Kami sisir dan petakan dengan sebaiknya agar ada gambaran jelas di mana overlapnya. Di mana yang bisa memisahkan," katanya.