REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga pukul 21.00 WIB Selasa (21/5), ribuan peserta Aksi Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat yang tergabung dalam sejumlah organisasi masyarakat, masih berada di sekitar kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Mereka berkumpul untuk menyuarakan aspirasinya karena tak setuju dengan hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memenangkan capres pejawat Joko Widodo (Jokowi).
Peserta aksi juga memadati area-area di sekitar kantor Bawaslu, seperti Sarinah dan Djakarta Theater. Sejumlah massa juga sempat menjalankan ibadah Shalat Isya dan tarawih di sekitar Kantor Bawaslu. Bahkan beberapa di antaranya menjalankan ibadah shalat di Bundaran Hotel Indonesia.
Ratusan petugas gabungan dari kepolisian dan TNI juga masih berjaga di sekitar kantor Bawaslu. Lalu lintas ke arah Bundaran Hotel Indonesia, atau pun yang mengarah ke Monumen Nasional, untuk sementara ini ditutup. Karena massa yang tumpah ruah di depan Gedung Bawaslu RI.
Berdasarkan informasi, perwakilan dari peserta aksi sedang berdiskusi dengan petugas kepolisian. Karena waktu untuk melaksanakan aksi ini disebut sudah melewati waktu yang telah ditentukan. Hingga berita ini diturunkan, massa berangsur berkurang, karena sebagian besar sudah meninggalkan lokasi aksi tersebut.