Selasa 21 May 2019 14:22 WIB

Polda Sumbar Sebut tak Ada Pengerahan Massa ke Jakarta

Polda Sumbar tak bisa mengontrol semua setiap warganya yang pergi ke Jakarta.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Hafil
Pemilu (ilustrasi).
Pemilu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Syamsi mengatakan pihaknya sampai hari ini, Selasa (21/5) tidak mendapatkan laporan adanya pengerahan massa untuk ikut aksi kedaulatan rakyat di Jakarta. Barisan pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno diketahui akan melakukan aksi kedaulatan rakyat untuk memprotes pelaksanaan Pemilu ke KPU.

"Sudah kami cek ke Bandara, perusahaan bus, tidak ada gelombang massa dari Sumatra Barat ke Jakarta. Semuanya berjalan stabil saja," kata Syamsi di Kantornya.

Baca Juga

Namun, kepolisian menurut Syamsi tidak dapat mendeteksi atau mengontrol bila ada individu-individu yang datang ke ibu kota negara untuk ikut aksi. Karena mereka hanya bisa mendeteksi massa yang berangkat dengan rombongan.

Untuk di Sumbar sendiri, Syamsi mengatakan setidaknya baru satu surat pemberitahuan akan melaksanakan aksi besok, Rabu (22/5) di Kantor KPU Sumbar. Yaitu dari organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI). Syamsi menyebut organisasi tersebut memasukkan surat untuk unjuk rasa melalui Kepolisian Resor Kota Padang. Di mana perkiraan massa yang akan ikut aksi kurang lebih 100 orang. Massa ini akan memulai aksi sejak pukul 14.00 WIB besok.

Secara keseluruhan Syamsi yakin situasi keamanan di Sumbar begitu hari penetapan hasil Pemilu Presiden oleh KPU Pusat besok akan berlangsung aman dan kondusif.

Ia mengimbau warga agar sama-sama menghormati hasil Pemilu yang diumumkan oleh KPU. Andai memang ada temuan kecurangan kata dia sebaiknya ditempuh ke jalur hukum sesuai ketentuan yang berlaku.

"Kita hormati keputusan penyelenggara Pemilu. Kit jaga situasi agar tetap kondusif," ucap Syamsi.

Kemudian agar kondisi di dunia tidak lagi larut dengan perang pernyataan di sosial media, Kabid Humas Polda Sumbar mengimbau gar tidak lagi berlanjut. kata dia sudah saatnya netizen bijak dalam menggunakan sosial media. Yakni tidak lagi memicu perselisihan dan tidak lagi menyebarkan informasi-informasi hoaks.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement