REPUBLIKA.CO.ID, JAKRTA -- Calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto mengomentari pengumuman hasil rekapitulasi pemilu 2019 yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa (21/5) dini hari tadi. Prabowo menganggap hal itu janggal dilakukan.
"Pihak pasangan calon 02 juga merasa pengumuman hasil rekap tersebut dilaksanakan pada waktu yang janggal di luar kebiasaan," kata Prabowo di kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta.
Ia juga heran lantaran KPU terkesan mengumumkan hasil tersebut secara senyap. Dalam konferensi persnya, Prabowo kembali menegaskan bahwa dirinya dan calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno menolak hasil rekapitulasi oleh KPU.
"Seperti yang telah disampaikan pada pemaparan kecurangan pemilu 2019. Di Hotel Sahid Jaya pada tanggal 14 Mei 2019 yang lalu, kami pihak pasangan calon 02 tidak akan menerima hasil penghitungan suara yang dilakukan KPU selama pengitungan tersebut bersumber pada kecurangan," tegasnya.
Sebelumnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menyelesaikan hasil penghitungan rekapitulasi nasional Pilpres 2019. Pleno diketahui baru selesai sekitar pukul 01.46 WIB. Hasilnya, pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin unggul di 21 provinsi dengan meraup 85.607.362 suara (55,5 persen), sementara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menang di 13 provinsi dengan memperoleh 68.650.23 suara (44,5 persen).