Selasa 21 May 2019 10:37 WIB

Citimall Baturaja Tegur Keras Penampilan Sexy Dancer

Video penampilan sexy dancer saat Ramadhan di Citimall Baturaja menuai protes warga.

Peresmian Citimall Baturaja di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan (Sumsel), 2016.
Foto: Republika/Maspriel Aries
Peresmian Citimall Baturaja di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan (Sumsel), 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, BATURAJA -- Manajemen Citimall Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan, merespons protes masyarakat terkait penampilan penari berbusana minim di acara "Khasanah Busana Muslim dan Model Idola 2019" pada Ahad (19/5). Pihak penyelenggara disebut akan mendapat teguran keras.

Associate Director Marketing Communication PT Nirvana Wastu Pratama Citimall Baturaja OKU, Teges Prita Soraya didampingi Communication Creative Manager, Indra Febriansyah di Baturaja, menyatakan acara tersebut merupakan gelaran Studio 54 Palembang. Pihak mal tidak mengetahui adanya agenda penampilan sexy dancer di acara itu.

"Seperti biasa, kami mengakomodasi setiap komunitas yang mau bikin acara di Citimall Baturaja dan baru diketahui dalam acara Khasanah Busana Muslim dan Model Idola 2019 oleh Studio 54 Palembang menampilkan sexy dancer setelah videonya beredar di media sosial," kata Teges.

Sementara itu, Indra menjelaskan, dalam rangka menyemarakkan Bulan Suci Ramadhan 2019, Citymall Baturaja mengangkat tema "Ramadhan Kareem". Selain menyelenggarakan berbagai acara bernuansa islami, pihak mal juga mengakomodasi berbagai institusi dan komunitas yang ingin mengadakan kegiatan.

"Sebelumnya, kami menyambut baik pengajuan penyelenggaraan "Khasanah Busana Muslim dan Model Idola 2019" di Citimall Baturaja karena dinilai positif dan sesuai dengan semangat di bulan Ramadhan," jelasnya.

Namun, menurut Indra, dalam pelaksanaannya terdapat konten kegiatan tidak sesuai dengan proposal yang diajukan. Melalui video yang viral di media sosial, pihak penyelenggara tampak menampilkan beberapa orang penari menggunakan pakaian minim.

"Oleh sebab itu, kami akan memberikan teguran keras kepada pihak penyelenggara acara tersebut," tegasnya.

Sejumlah masyarakat Kabupaten OKU mengutuk penampilan penari tersebut. 

"Acara seperti ini belum pernah terjadi di OKU apalagi saat bulan suci Ramadhan yang dinilai meracuni masyarakat Baturaja," ujar dalam komentar salah seorang warganet seraya menambahkan sungguh tidak etis, menampilkan tarian seronok dihadapan penonton yang juga terdapat anak-anak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement