REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelontorkan anggaran Rp 4 miliar untuk membangun objek wisata Goa Monyet. Tahap awal pembangunan ditandai dengan penandatanganan kontrak kerja antara Kepala Disparekraf Provinsi NTT, Wayan Darmawa bersama Pejabat Pembuat Komitmen, Benny Wahon, dan sejumlah pihak ketiga.
"Wisata Goa Monyet mulai kita kembangkan dengan dukungan dana yang digelontorkan melalui dana alokasi khusus untuk fisik dan pengawasan mencapai sekitar Rp 4 miliar," kata Wayan Darmawa, Senin (20/5).
Ia mengatakan, objek wisata Goa Monyet yang akan menjadi wisata penyanggah di Kota Kupang akan dikembangkan berupa pembangunan pelataran, pusat kuliner dan cinderamata, serta tempat parkir, dan fasilitas penunjang lainnya. Wayan meminta agar mitra yang membangunnya mengerjakannya secara baik dan tepat waktu.
"Jadi kita membangun dengan trek garis lurus, kalau tidak sesuai dengan apa yang sudah ditandatangani dalam kontrak maka kami tentu memberlakukan mekanisme sanksi sesuai yang disepakati bersama," katanya.
Ia mengatakan, pemerintah provinsi telah menetapkan pariwisata sebagai sektor utama pendorong perekonomian masyarakat di provinsi berbasiskan kepulauan itu. Untuk itu, kata dia, sektor pariwisata harus terbangun lebih baik dari sektor pembangunan lainnya.
"Karena maju mundurnya bidang lainnya tergantung dari sektor pariwisata ini," katanya.
Wayan berharap pihak mitra yang membangun objek wisata Goa Monyet agar melakukannya secara efisien dan efektif dengan mengoptimalkan waktu yang ada. "Kalau jangka waktunya 90 hari tapi bisa dikerjakan 70 hari maka dipercepat sehingga bisa dimanfaatkan masyarakat," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
