Kamis 16 May 2019 15:48 WIB

Unsur Maritim Pelabuhan Tanjung Emas Gelar Patroli Bersama

Flow chart arus penumpang di dalam terminal penumpang harus dibuat seinformatif .

 Dalam rangka persiapan Angkutan Lebaran Tahun 2019, Direktorat Polisi Perairan (Ditpolair) Polda Jateng bersama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Emas melaksanakan kegiatan Patroli Bersama Perairan Unsur Maritim Pelabuhan Tanjung Emas, Kamis (16/5).
Foto: Foto: Humas Ditjen Hubla
Dalam rangka persiapan Angkutan Lebaran Tahun 2019, Direktorat Polisi Perairan (Ditpolair) Polda Jateng bersama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Emas melaksanakan kegiatan Patroli Bersama Perairan Unsur Maritim Pelabuhan Tanjung Emas, Kamis (16/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dalam rangka persiapan Angkutan Lebaran Tahun 2019, Direktorat Polisi Perairan (Ditpolair) Polda Jateng bersama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Emas melaksanakan kegiatan Patroli Bersama Perairan Unsur Maritim Pelabuhan Tanjung Emas, Kamis (16/5).

Dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, kegiatan ini dipimpin oleh Direktur Polair Polda Jateng bersama Kepala Kantor KSOP Kelas I Tanjung Emas Ahmad Wahid. Adapun Patroli Bersama ini melalui rute Pelabuhan Tanjung Emas menuju Pelabuhan Kendal dengan melibatkan kapal-kapal negara milik Ditpolair Polda Jateng dan KSOP Kelas I Tanjung Emas, salah satunya kapal milik KSOP Tanjung Emas KNP 337 diikutsertakan.

Di sela-sela kegiatan patroli, rombongan berkesampatan meninjau kesiapan terminal penumpang di Pelabuhan Kendal dalam melayani Angkutan Laut Lebaran tahun 2019.

Ahmad Wahid mengatakan, walaupun Pelabuhan Kendal hanya disinggahi 1 (satu) kapal penumpang tapi tetap harus mempersiapkan kemungkinan terjadinya lonjakan penumpang dalam arus mudik ini. 

Flow chart arus penumpang di dalam terminal penumpang harus dibuat seinformatif mungkin agar para penumpang nyaman di dalam terminal,” ungkap Wahid. 

Menurutnya, dari sisi kelaiklautan kapal pun harus memenuhi syarat. Mulai dari tercukupinya alat keselamatan diri seperti life craft dan life jacket (jaket pelampung). 

“Selain itu, dari sisi kapasitas angkut kapal juga harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku, termasuk tiket dan manifest kapal juga harus sesuai,” tutup Wahid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement