Sabtu 11 May 2019 09:40 WIB

Soal Demokrat Keluar, Ini Klarifikasi Sekjen Gerindra

Sekjen Koalisi Adil Makmur berkumpul di rumah dinas Muzani.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Teguh Firmansyah
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Foto: Republika/Ali Mansur
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) dari Partai Gerindra, Ahmad Muzani, tak menghiraukan pernyataan Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono, soal Partai Demokrat. Menurut Muzani, kondisi koalisi tercermin dari berkumpulnya para sekretaris jenderal (sekjen) partai koalisi Adil-Makmur pada kegiatan buka bersama di rumahnya.

"Saya sekjen. Saya sekjen, ini sekjen," ungkap Muzani sembari menunjuk sekjen partai koalisinya saa usai berbuka puasa bersama di rumah dinasnya, Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (10/5) malam.

Baca Juga

Ia mengatakan, tak perlu ada klarifikasi jika melihat berkumpulnya para sekjen partai koalisi Adil-Makmur di kediamannya malam tadi. Menurut Muzani, berkumpulnya mereka, beserta Sekjen Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan, sudah merupakan sebuah klarifikasi.

"Hadirnya kami semua di sini dengan Pak Hinca itu sudah memberikan sikap. Tidak perlu ada klarifikasi. Klarifikasinya adalah sikap," terangnya.

Selain Hinca dan Muzani, pada kegiatan buka bersama itu hadir pula Sekjen Berkarya Priyo Budi Santoso, Sekjen PKS Mustafa Kamal, dan Sekjen PAN Eddy Soeparno. Mereka melakukan pertemuan selepas Magrib hingga sekitar pukul 22.00 WIB.

Sebelum ini, melalui keterangan tertulis, Arief mempersilakan Partai Demokrat keluar dari Koalisi Indonesia Adil-Makmur. Ia berkata demikian karena partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu tidak memiliki sikap politik yang jelas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement