Rabu 08 May 2019 07:00 WIB

Jokowi: Pemindahan Ibu Kota ke Palangkaraya Sejak Bung Karno

Jokowi mngatakan pemerintah akan melakukan kajian terhadap kandidat ibu kota baru.

Rep: Sapto Andika Candra / Red: Ratna Puspita
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Gubernur Kalteng Sugianto Sabran (kiri) berjalan keluar usai menunaikan shalat tarawih di Masjid Darul Arqam, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa (7/5/2019).
Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Gubernur Kalteng Sugianto Sabran (kiri) berjalan keluar usai menunaikan shalat tarawih di Masjid Darul Arqam, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa (7/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan ide pemindahan ibu kota pemerintahan dari DKI Jakarta ke lokasi lain sudah muncul sejak era Presiden Soekarno. Bahkan kala itu, ujar Jokowi, Bung Karno sempat menyampaikan keinginannya untuk menjadikan Kota Palangkaraya di Kalimantan Tengah sebagai ibu kota baru.

Dengan demikian, Jokowi mengatakan, gambaran Kalteng sebagai ibu kota baru bukanlah isu baru. "Kalteng ini visi memindahkan ibu kota sejak Bung Karno. Dan beliau dulu memiliki keinginan untuk di Palangkaraya. Tapi dulu loh, ya. Sekarang dilihat lagi," jelas Presiden Jokowi di Palangkaraya, Selasa (7/5) malam. 

Baca Juga

Jokowi menegaskan kajian terhadap para kandidat ibu kota baru masih terus dimatangkan hingga kini. Misalnya di Kalimantan Tengah, ada empat lokasi yang sedang dipertimbangkan sebagai ibu kota baru, yakni Kabupaten Katingan, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, dan Kota Palangkaraya. 

Kajian yang dimaksud Presiden mencakup aspek sosial politik sosiologi kemasyarakatan, lingkungan, kebencanaan, kependudukan, topografi, ketersediaan air, dan risiko bencana. "Namun kan tentu saja ini harus konsultasi dengan DPR," kata presiden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement