REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) Ma'ruf Amin mengaku belum menyiapkan tim transisi pemerintahan. Ini menyusul kemenangan perolehan suara pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin berdasarkan hasil situng Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Belum orang belum ditetapkan kok transisi, nunggu lah," kata Ma'ruf Amin saat mengadakan rapat pimpinan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta Pusat pada Selasa (7/5).
Mantan Rais Aam Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) itu mengatakan, tim akan dibentuk usai KPU memastikan kemenangan pasangan calon (paslon) 01. Dia mengatakan, bahasan itu juga belum pernah dibicarakan jika ada pertemuan dengan Presiden Jokowi atai Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Pada pemilu 2014 lalu, Jokowi membentuk tim transisi pemerintahan usai terpilih sebagai kelapa negara. Jokowi mempercayakan ketua tim transisi kepada Mantan Menteri Perindustrian era Megawati Soekarno Putri Rini M Soemarno.
Sementara empat deputinya adalah wasekjen PDIP saat itu Hasto Kristiyanto, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-JK Anies Baswedan, Akbar Faizal dan Andi Widjajanto. Sejumlah tugas yang diemban tim transisi seperti mempersiapkan hal-hal strategis berkaitan dengan APBN 2015.
Sedangkan, berdasarkan situng KPU hingga pukul 16.45 wib hari ini, Jokowi telah mengantongi 56,28 persen suara. Perolehan itu berselisih jauh dari Prabowo-Sandiaga yang mendapatkan, 43,72 persen.
Data situng baru diambil dari 570.782 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari 813.350 TPS yang ada. Artinya data situng tersebut baru mencangkup 70,17 persen suara secara nasional.