REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Light Rail Transit (LRT) Jakarta atau lintas rel terpadu yang terbentang dari Rawamangun sampai Kelapa Gading sudah siap beroperasi. Namun, hingga saat ini, belum ada kepastian dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk meresmikan pengoperasiannya.
Direktur utama PT LRT Jakarta Allan Tandiono mengatakan, pada 1 April 2019 PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pengembang, sudah menyampaikan surat kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang isinya menyampaikan kesiapan operasional LRT Jakarta.
“Kami sudah memiliki sertifikasi untuk 16 kereta yang dibeli, terus juga ada rekomendasi teknis prasarana. Jadi, untuk persyaratan teknis sudah kami penuhi semua. Dan sekarang ini, kami menunggu keputusan Pemprov DKI Jakarta. Kira-kira kapan tanggal dimulainya operasi komersial,” kata Allan, Jumat (3/5).
Allan menambahkan, sebelum dimulainya operasi komersial, ia memanfaatkan waktu dengan menyempurnakan proses sistem, pelayanan dan perawatan LRT Jakarta. Hal ini dilakukan untuk mencegah hambatan sistem maupun operasi saat LRT Jakarta sudah beroperasi secara komersial.
Waktu pengoperasian LRT Jakarta nantinya dengan headway lima menit. Adapun waktu operasional LRT Jakarta jika hari biasa pukul 06.00 WIB sampai 10.00 WIB, sedangkan hari libur pukul 07.00 WIB sampai 11.00 WIB.
Allan mengaku stasiun LRT Pegangsaan untuk sampai saat ini belum selesai. Sebab, Stasiun LRT Pegangsaan ini sebagai depo. Depo ini sudah disiapkan, bengkelnya sekitar 116 kilometer. Untuk bengkel itu, bisa menampung 196 kereta. Sementara, saat ini hanya 16 kereta, jadi secara keseluruhan deponya baru siap pada tahun ini.
Allan melanjutkan kalau untuk pengoperasian 16 kereta LRT Jakarta, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah membolehkan untuk beroperasi. Lantaran sudah ada sertifikat serta rekomendasi teknis yang dimiliki oleh PT LRT Jakarta.
“Ya, nanti saat diresmikan untuk beroperasi secara komersial. Penumpang hanya bisa naik lima stasiun, yaitu, stasiun LRT Jakarta Boulevard Utara, Boulevard Selatan, Pulomas, Equestrian, dan Velodrome,” ujar dia.
Sementara itu, untuk masalah tarif LRT Jakarta koridor Kelapa Gading sampai Velodrome telah ditetapkan flat tarif sebesar Rp 5.000 melalui Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 34 Tahun 2019.
Allan juga sudah melakukan uji coba publik selama ini. Pada 2018, saat Asian Games pada Agustus sampai September hanya dua stasiun yakni Boulevard Utara dan Velodrome, tetapi uji coba publik itu terbatas.
“Tahun lalu juga di bulan September itu kami ada melakukan family day jadi banyak anak-anak sekolah dan juga masyarakat sekitar sini untuk mencoba LRT Jakarta,” ujar dia.
Pengembangan SDM
PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta dan perusahaan dari Inggris, Crossrail International Ltd, menyepakati kerja sama pengembangan sumber daya manusia (SDM) kereta api perkotaan. Nota kesepahaman ini ditandatangani di Stasiun Dukuh Atas oleh Direktur PT MRT William Sabandar dan Direktur Pelaksana Crossrail International Ltd Paul Dyson, disaksikan langsung Duta Besar Inggris untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste, Moazzam Malik, Kamis (2/5).
William mengatakan, ruang lingkup dari nota kesepahaman ini antara lain meliputi kerja sama pengembangan kapasitas dan kemampuan SDM PT MRT Jakarta. Termasuk mendukung pembentukan Akademi MRT Jakarta berdasarkan pengalaman Crossrail International Ltd. Nota kesepahaman ini akan berlaku selama dua tahun ke depan.
“Selain itu, Crossrail International Ltd juga akan membantu di area studi penyiapan proyek pengembangan jalur MRT dan Kawasan Berorientasi Transit (transit oriented development atau TOD),” kata William.