Kamis 02 May 2019 18:36 WIB

PKB Klaim Lonjakan Raihan Suara di Jabar Hingga 100 Persen

Peningkatan raihan suara itu diyakini sejalan dengan raihan kursi legislatif.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kiri) meninjau Mobil PKB USIK untuk melayani berbagai kebutuhan masyarakat, pada acara PKB Jabar Festival 2019, di GOR Pajajaran, Kota Bandung, Ahad (2/12).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kiri) meninjau Mobil PKB USIK untuk melayani berbagai kebutuhan masyarakat, pada acara PKB Jabar Festival 2019, di GOR Pajajaran, Kota Bandung, Ahad (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Raihan suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di tingkat provinsi atau kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jawa Barat (Jabar) pada Pemilu Legislatif 2019 meningkat 100 persen dibandingkan dengan raihan suara di Pemilu Legislatif  2014. Peningkatan raihan suara itu diyakini sejalan dengan raihan kursi legislatif.

"Untuk di tingkat DPRD Provinsi Jawa Barat, kami optimistis mendapatkan 13 kursi, dari semula tujuh kursi. Sedangkan di tingkat kabupaten/kota, perolehan kursi diperkirakan mencapai 136," kata Ketua DPW PKB Jawa Barat Syaiful Huda, di Kota Bandung, Kamis (2/5).

Dia mengatakan, jumlah ini naik 39 kursi, dibandingkan total perolehan kursi PKB di DPRD kabupaten/kota se-Jawa Barat di Pemilu 2014 yang hanya mencapai 97 kursi. Huda mengatakan, pencapaian suara ini berperan besar dalam mempertahankan perolehan suara calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo di Jawa Barat.

Menurutnya, lonjakan peraihan kursi parlemen ini tak lepas dari dukungan penuh dari kaum Nahdliyin yang sangat militan. Diyakini pula adanya penguatan dari Nahdatul Ulama (NU) baik secara organisasi maupun perorangan.

"Kami mensyukuri pencapaian suara PKB di Pemilu serentak 2019. Ini merupakan kerja bersama semua elemen partai baik di level pusat maupun daerah yang bersama-sama berjuang membesarkan suara PKB di Jawa Barat," ujar Huda.

Dia menilai banyak kejutan yang terjadi pada Pemilu 2019 ini, di mana dukungan masyarakat Jawa Barat terhadap PKB sangat luar biasa. Padahal pada pemilu sebelumnya, ranking PKB dalam perolehan suara selalu berada di luar lima besar parpol peraih suara terbanyak.

"Kami bersyukur atas pencapaian raihan suara ini, karena bisa memberikan sumbangsih yang cukup signifikan dalam konteks persaingan parpol di tingkat pusat sehingga mampu mengamankan batas minimal parliamentary threshold empat persen," kata dia.

"Otomatis, secara langsung PKB memberikan penguatan pula untuk pemenangan pasangan Capres-Cawapres 01 Pak Jokowi - Kiyai Maruf," Huda melanjutkan.

Kondisi ini, kata Huda, mulai berubah dalam dua tahun terakhir. Berbagai upaya untuk membuka ceruk suara baru dari pemilih di Jawa Barat mulai membuahkan hasil.

Huda mengatakan, PKB mulai diterima di kalangan masyarakat urban dan kalangan milenial Jawa Barat. "Kami sengaja mengarap segmen rasional yang bisa menerima berbagai ide perubahan, sembari terus mempertahankan basis pemilih tradisional kami di kawasan perdesaan," katanya.

Penerimaan publik Jawa Barat tersebut, lanjut Huda, berdampak pada peningkatan elektoral PKB. Pada Pemilu 2019, PKB menjadi satu dari tiga partai di Jabar yang mengalami tren kenaikan elektoral di samping Partai Gerindra dan PKS dan PKB menjadi satu-satunya partai politik pengusung pasangan Jokowi-KH Maruf Amin yang mengalami kenaikan perolehan suara di Jawa Barat.

"Tentu kami mengapresiasi kondisi ini," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement