REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Memasuki awal Mei, PT Pupuk Kujang Cikampek, membuka keran distribusi pupuk bersubsidi secara besar-besaran. Pasalnya, sampai saat ini stok pupuk urea cukup melimpah, yakni mencapai 73 ribu ton atau cukup untuk memenuhi kebutuhan dua bulan ke depan.
Manajer Komunikasi PT Pupuk Kujang Cikampek, Ade Cahya Kurniawan, mengatakan, awal Mei ini merupakan musim tanam yang baru. Karenanya, kebutuhan akan pupuk dipastikan meningkat. Dengan begitu, pupuk bersubsidi ini harus lebih dekat dengan petani.
"Makanya, di awal bulan ini kita membuka keran distribusi selebar-lebarnya. Apalagi, stok pupuk di gudang pabrik sudah sangat banyak," ujar Ade, kepada Republika.co.id, Kamis (2/5).
Karena itu, lanjut Ade, pupuk yang ada di saat ini sedang dalam tahap pemindahan. Yaitu, dari gudang pabrik ke gudang lini III atau tingkat kabupaten. Dengan begitu, pupuk akan semakin dekat dengan petani.
Selain itu, lanjut Ade, alasan lain keran distribusi ini dibuka lebar, yaitu untuk mengejar kebutuhan menjelang lebaran. Pasalnya, menjelang lebaran dan pascahari raya, ada larangan pembatasan kendaraan dengan tonase besar.
Termasuk, armada distribusi pupuk. Karena itu, pada awal Mei dan sebelum bulan puasa ini, distribusi pupuk ditingkatkan. Biasanya, sambung Ade, pupuk yang didistribusikan ke wilayah di Jabar, sebanyak 3.000 ton per hari.
Namun, saat ini ditingkatkan menjadi 3.500 sampai 4.000 ton per harinya. Dengan kondisi ini, diharapkan keberadaan pupuk semakin dekat dengan petani. Bahkan, stoknya melimpah. Sehingga, tidak ada kasus kekurangan ataupun kelangkaan pupuk.
Ade menuturkan, pada 2019 ini ada peningkatan serapan pupuk bersubsidi. Pencapaian realisasi penyerapan pupuk urea bersubsidi di Jabar-Banten, sampai dengan 29 April, mencapai 203.209 ton. Jumlah itu, setara dengan 108 persen dibandingkan kebutuhan Dinas Pertanian sebanyak 187.682 ton.
"Kalau musim hujan, pasti ada peningkatan serapan pupuk. Berbeda saat musim kemarau, serapannya agak kurang maksimal," ujarnya.
Menurut Ade, sesuai ketentuan Kementerian Pertanian, produsen pupuk diwajibkan menyimpan stok untuk memenuhi kebutuhan dua peka kedepan. Namun, pada praktiknya, Pupuk Kujang sebagai anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan stok setara dengan stok untuk dua bulan ke depan.
Sampai saat ini, untuk stok urea mencapai 73 ribu ton. Stok NPK, mencapai 47.299 ton atau hampir lebih dari sepuluh kali lipat dari ketentuan sebesar 3.736 ton. Sedangkan, pupuk organik, stoknya mencapai 9.012 ton atau 182 persen dari ketentuan 4.938 ton.
Sementara Direktur Komersil PT Pupuk Kujang Cikampek, Rita Widayati, mengatakan, tahun ini Pupuk Kujang meluncurkan produk inovasi baru. Produk tersebut, sejalan dengan upaya mendukung ketahanan pangan nasional. Serta, memenuhi kebutuhan pasar yang semakin berkembang.
"Produk inovasi baru yang diluncurkan yaitu, Nitroku 16-16-16. Produk inovasi ini merupakan pupuk NPK yang mengandung hara lengkap untuk memacu pertumbuhan tanaman," ujar Rita.