REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi masih menyelidiki sekelompok massa berbaju serba hitam yang merusak pagar Halte Transjakarta Tosari saat peringatan Hari Buruh Sedunia, (1/5) kemarin. Saat ini, Polda Metro Jaya telah membuat tim khusus untuk menyelidiki kasus tersebut.
"Kita sudah bentuk tim khusus untuk penyelidikan terkait (kasus) itu ya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Kamis (2/5).
Argo menyebut, pihaknya belum mengetahui apakah kelompok tersebut dikoordinasi oleh satu orang atau tidak. Ia menegaskan, jika pihaknya masih terus menyelidiki kasus tersebut. "Masih kita selidiki ya," tegas Argo.
Tim khusus itu, kata dia, dibentuk untuk menyelidiki perusakan pagar halte Transjakarta dan aksi vandalisme di tengah aksi buruh, Rabu (1/5) kemarin. Dalam sebuah video yang beredar, massa tersebut membawa bendera hitam dengan tulisan lambang 'Anarki' dan juga benda panjang mirip samurai. Belum diketahui apakah massa tersebut adalah kaum buruh atau sekelompok penyusup yang ingin memperkeruh suasana.
PT Transjakarta pun telah melaporkan peristiwa itu kepada polisi. Pihak TransJakarta menyatakan, terdapat aksi vandalisme di sejumlah fasilitasnya dan perusakan, termasuk yang terdapat di Halte Transjakarta Tosari, Jakarta Pusat.
"Kami akan usut dan laporkan kepada pihak berwajib atas kejadian perusakan ini. Aset-aset yang dirusak adalah aset milik publik dan digunakan bersama, sehingga menjadi tanggung jawab bersama untuk selalu menjaga dan memeliharanya," kata Dirut Transjakarta, Agung Wicaksono melalui keterangan tertulis, Kamis (2/5).