REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyelenggarakan aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day pada Rabu (1/5) di Lapangan Tennis Indoor Senayan, Jakarta. KSPI menyerukan massa buruh ikut mengawal C1 pemilihan umum (pemilu) 2019.
"Kami mempunyai kepentingan sampai 22 Mei, KPU memustuskan kami akan kawal form C1 memastikan jangan ada kecurangan," ujar Presiden KSPI, Said Iqbal dalam konferensi pers di Tennis Indoor Senayan, Rabu.
Said menjelaskan, kepentingan itu di antaranya bahwa ada sejumlah buruh yang mengikuti kontestasi pemilihan legislatif (pileg). Untuk itu, kata dia, perlu ada pengawalan agar pemilu berlangsung jujur dan adil sesuai tema May Day tahun ini yakni "Kesejahteraan Buruh dan Demokrasi Jujur Damai".
Selain itu, Said mengatakan, KSPI telah melakukan kontrak politik dengan pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Sebagai pendukung paslon, ia meyakini Prabowo-Sandi akan menang.
Said menyebutkan, bahwa tuntutan itu antara lain menghapus outsourcing, upah yang layak, cabut PP 78/2015, jaminan kesehatan ditingkatkan, jaminan pensiun diperbaiki manfaatnya, perumahan murah, serta tenaga honorer dan buruh honorer diangkat menjadi PNS. "Kemudian ojol dilakukan perlindungan, upahnya mendekati upah minimum, buat regulasi, bukan regulasi abal-abal maka kami mempunyai kepentingan sampai 22 Mei KPU memustuskan kami akan kawal form C1," kata Said.