REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Warga dua desa di Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, menjadi korban banjir bandang pada Jumat (26/4) malam. Mereka menyatakan membutuhkan pasokan air bersih.
"Kami membutuhkan air bersih, karena sumur di desa kami semuanya terendam lumpur sehingga untuk keperluan minum, mandi dan mencuci belum ada, saat ini kami hanya menggunakan air mineral bantuan pemerintah dan warga lainnya," kata Kepala Desa Tanjung Dalam, Ferry Marzoni, yang ditemui di Kapahiang, Ahad (28/4).
Ia mengatakan rumah warga desanya yang terdampak banjir tersebut mencapai 265 unit dengan jumlah penduduk mencapai 1.200 orang. Dari jumlah itu, satu rumah hancur dan satu lagi terbawa banjir.
Selain membutuhkan pasokan air bersih warga desa itu, tambah dia, juga membutuhkan bantuan bahan pangan. Selain itu, pakaian bekas maupun bantuan untuk memperbaiki rumah warga yang rusak dan hilang terbawa banjir.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan kepala desa, banjir bukan hanya membuat dua rumah yang rusak berat dan hanyut. Ia mengatakan ada ratusan rumah terdampak sehingga merusak perabotan rumah tangga maupun peralatan elektronik warga.
Selain itu banjir ini juga merendam jalanan, jembatan, masjid dan sarana publik lainnya. Kemudian 130 hektare sawah juga terendam, kerusakan irigasi di lima titik, belasan hektare kebun kopi, puluhan karung beras dan padi hasil panen juga terendam air, termasuk ratusan ekor ternak unggas dan lainnya.
Sekda Kabupaten Kepahiang Zamzami Z yang ditemui saat meninjau lokasi banjir mengatakan, langkah yang sudah dilakukan pemkab daerah itu ialah membuka akses transportasi untuk jalur bantuan pangan. Pemkab Kepahiang juga mendirikan dapur umum, mendirikan posko layanan kesehatan serta akan mengirimkan pakaian bekas layak pakai.
"Kami sudah menginstruksikan kepada ASN di lingkungan Pemkab Kepahiang untuk membantu korban banjir baik berupa makanan maupun pakaian," ujarnya.
Selain itu, Pemkab Kepahiang juga akan membuka dapur umum tambahan di Desa Tanjung Dalam, karena dapur umum yang didirikan di Desa Air Hitam jangkauannya cukup jauh, serta mengirimkan pasokan air bersih.
Sebelumnya, banjir melanda tiga desa di Kecamatan Ujan Mas yakni Desa Suro, Desa Air Hitam dan Desa Tanjung Dalam mulai Jumat malam (26/4) sekitar pukul 22.00 WIB. Selain merendam ratusan rumah, ratusan hektare areal pertanian, puluhan ternak kambing mati, merusak jalan raya, jembatan serta tiga warga dinyatakan hilang terbawa banjir.